TRIBUNHEALTH.COM - Apakah penderita diabetes boleh berpuasa, baik itu Ramadhan atau puasa Rajab?
Topik ini menjadi pertanyaan karena memasuki bulan Rajab, banyak umat Muslim yang melakukan puasa sunnah bulan Rajab.
Namun apakah penderita diabetes boleh berpuasa?
Pasalnya diabetes merupakan penyakit yang mengharuskan penderitanya sangat mengontrol kondisinya, agar gula darah tidak melonjak.
Terkait hal ini Tribunnews.com pernah melansir keterangan pada Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Endokrin-Metabolik-Diabetes) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, dr. Marina Epriliawati, Sp.PD, KEMD.
Namun dalam berita pada 2021 itu, konteksnya adalah puasa Ramadhan.

Dikutip Tribunnews, dr. Marina Epriliawati mengatakan penderita diabetes boleh melakukan puasa Ramadhan.
Kendati demikian ada sejumlah hal yang perlu menjadi perhatian.
Pertama, kadar gula darah harus terkendali.
Pasalnya puasa dalam keadaan gula darah terlalu rendah atau tinggi bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
"Untuk pasien diabetes, sebenarnya boleh pada prinsipnya berpuasa apabila glukosa (zat gula) darahnya terkontrol," ujar dr Marina, dalam talkshow live Instagram @radiokesehatan, Senin (19/4/2021).
Baca juga: Sedang Musim, Ini 6 Manfaat Makan Durian untuk Kesehatan, Ternyata Baik untuk Gula Darah
Selain itu, penderita diabetes yang hendak berpuasa diharapkan benar-benar mengetahui kondisinya.
Apakah mereka mengalami komplikasi serius seperti jantung, ginjal atu organ tubuh lainnya.
"Terus tidak ada komplikasi-komplikasi serius lainnya yang kira-kira bisa berbahaya pada saat pasien berpuasa ramadan," kata dr Marina.
Diabetes tipe 1 dan tipe 2

Dalam kesempatan itu, dr. Marina juga menjelaskan perbedaan diabetes tipe 1 dan 2.
Diabetes tipe 1 biasanya dialami anak-anak atau usia muda, biasanya disebabkan oleh proses autoimun yang merusak pankreas.
Pada akhirnya tidak dapat memproduksi insulin, sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah.
"Bagi tipe 1 biasanya disebabkan karena proses autoimun yang merusak pankreas yang menyebabkan insulin hampir tidak ada kadarnya di dalam diri kita," papar dr Marina.
Baca juga: Niat Puasa Ayyamul Bidh 26, 27, dan 28 Desember 2023, Lengkap dengan Doa Berbuka Puasa
Biasanya, pengobatan yang dilakukan terhadap penderita diabetes tipe ini adalah melalui pemberian insulin suntik setiap hari.
Hal ini perlu dilakukan agar gula darah tetap pada kisaran normal.
Sementara untuk penyebab diabetes tipe 2 tidak hanya karena kurangnya produksi insulin, namun juga terjadi resistensi insulin.
"Kalau diabetes tipe 2 memang terjadi juga kekurangan produksi insulin, tapi dia juga ada masalah lain yaitu kurang baiknya kerja insulin yang disebut sebagai resistensi insulin," tutur dr Marina.
Berbeda dengan diabetes tipe 1, hanya sebagian pasien diabetes tipe 2 yang memerlukan insulin untuk mengendalikan gula darahnya.
Penderita diabetes tipe 2 umumnya akan diberikan obat antidiabetes.
(TribunHealth.com)