Breaking News:

Wanita Mengalami Perubahan Emosional saat Menopause, Mengapa?

Perubahan hormonal yang signifikan, terutama penurunan produksi estrogen, dapat memengaruhi keseimbangan emosional dan kesejahteraan psikologis.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay.com
Wanita Mengalami Perubahan Emosional saat Menopause, Mengapa? 

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak wanita mengalami perubahan emosional selama dan setelah menopause.

Perubahan hormonal yang signifikan, terutama penurunan produksi estrogen, dapat memengaruhi keseimbangan emosional dan kesejahteraan psikologis.

Beberapa wanita mengalami gejala emosional yang intens, sementara yang lain mungkin hanya mengalami perubahan ringan atau tidak mengalami perubahan sama sekali.

Fluktuasi hormonal dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tiba-tiba, seperti mudah tersinggung, merasa sedih, atau bahkan gembira.

Beberapa wanita dapat menjadi lebih mudah marah atau mudah terganggu selama periode menopause.

Baca juga: Pasien Diabetes Jangan Makan Ini saat Gula Darah Tinggi, Bisa Picu Komplikasi

Perubahan hormonal juga dapat berkontribusi pada kecemasan atau perasaan takut, baik terkait dengan proses penuaan, kesehatan, atau perubahan hidup lainnya.

Penting untuk diingat bahwa pengalaman menopause dapat bervariasi antar individu.

Faktor-faktor lain seperti dukungan sosial, kesehatan fisik, dan faktor psikologis lainnya juga dapat memengaruhi bagaimana seseorang mengatasi perubahan ini.

Bagaimana pandangan medis terkait hal ini?

Ilustrasi seorang wanita mengalami masa-masa menopause
Ilustrasi seorang wanita mengalami masa-masa menopause (Pixabay.com)

Ya, dokter membenarkan jika banyak wanita mengalami perubahan emosional saat menopause.

2 dari 4 halaman

"Banyak kasus yang wanita itu nggak siap dalam artian tidak sekedar perubahan organ reproduksi saja," ujar dokter.

dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menyampaikan, saat menopause wanita tidak siap mengalami perubahan psikologis.

Baca juga: Kalender Islam Bulan Rajab 2024, Lengkap dengan Penanggalan Jawa Januari 2024

"Pertanyaannya, hari ini bisa diobati nggak gangguan psikologinya. Oh, sangat bisa.

Sangat bisa kita obati untuk problem psikologi menjelang menopause,.

Jadi ini yang tidak enak bagi seorang wanita saat dia menopause atau menjelang menopause," sambung dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Lebih lanjut, dr. Binsar membenarkan jika kondisi ini akan berpengaruh pada kehidupan seksualnya.

"Seperti seorang pria, hormon regulator (hormon pembangun)nya adalah testosteron.

Wanita seks lifenya sangat dipengaruhi oleh keberadaan estrogen," tuturnya.

Kehidupan seksual seorang wanita sangat dipengaruhi oleh hormon estrogen.

Akan tetapi seorang wanita juga memiliki hormon testosteron walaupun kadarnya 1/10 dari kadar hormon testosteron pada seorang pria.

3 dari 4 halaman

Sehingga pada saat menopause atau ketika kadar hormon estrogen mengalami penurunan, kondisi ini sama seperti yang dialami pria.

Dari sisi organ-organ atau kesehatan secara keseluruhan, wanita akan mengalami masalah.

Baca juga: Buah Ini Bikin Gula Darah Naik, Perlu Dihindari Pasien Diabetes

Pada saat menopause, seorang wanita yang kadar estrogennya turun akan mulai terganggu pembuluh darahnya, akan mulai mengalami masalah metabolisme, baik metabolisme lemak maupun gula yang bisa naik.

Perlu diketahui jika saat hormon estrogen menurun, sirkulasi darah akan berkurang atau terganggu ke area vagina wanita.

Bisa dibayangkan jika estrogen turun maka sirkulasi darah berkurang yang mengakibatkan pembasahan berkurang.

Apabila pembasahan berkurang tentu saja vagina menjadi kering.

Selain vagina kering, tentu saja wanita akan mulai mengalami atrofi.

Ilustrasi menopause menyebabkan wanita mengalami gangguan psikologis
Ilustrasi menopause menyebabkan wanita mengalami gangguan psikologis (Pixabay.com)

Atrofi vagina adalah suatu kondisi ketika seseorang mulai kehilangan massa otot karena terjadi penyusutan vagina.

Akibat vagina kering membuat seorang wanita mengalami kesakitan atau nyeri ketika senggama saat berhubungan seksual.

Hal ini menyebabkan trauma pada seorang wanita yang mengalami menopause.

Baca juga: Khasiat Minum Air Rebusan Daun Sirih Merah, Obati Diare hingga Cegah Lonjakan Kadar Gula Darah

4 dari 4 halaman

Meskipun banyak wanita mengalami perubahan emosional selama menopause, tidak semua orang mengalami masalah psikologis.

Beberapa wanita melaporkan bahwa setelah menopause, mereka merasa lebih bebas, lebih tenang, atau bahkan lebih positif.

Jika seseorang mengalami kesulitan yang signifikan atau memerlukan dukungan, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental atau dokter untuk mendapatkan bantuan dan saran yang sesuai.

Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 24 November 2022.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comperubahan emosiMenopausePsikologis Father Hunger
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved