TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes merupakan penyakit yang bisa memicu terjadinya penyakit lain, menyebabkan komplikasi.
Pada wanita, diabetes memiliki beberapa dampak, termasuk pada kesehatan seksual.
Situs medis Medical News Today melansir, diabetes dapat menyebabkan gatal di area genital, infeksi saluran kemih, dan disfungsi seksual.
Bahkan diabetes juga membuat seorang wanita lebih rentan mengalami PCOS.
Berikut ini uraian lengkapnya.
Sariawan di mulut maupun vagina
Wanita penderita diabetes lebih mungkin mengalami infeksi jamur, atau sariawan, baik di mulut dan vagina.
Kadar gula darah yang tinggi menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi jamur Candida yang menyebabkan kondisi tersebut.
Gejalanya meliputi:
- kulit yang sakit
- keputihan
- sensasi gatal
- dispareunia, atau seks yang menyakitkan
- lapisan putih di lidah, jika jamur menginfeksi mulut
Penderita diabetes lebih mungkin terkena berbagai jenis infeksi, dengan gejala yang lebih parah dan kemungkinan komplikasi yang lebih tinggi dibandingkan orang tanpa diabetes.
Kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh memengaruhi kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam merespons patogen seperti bakteri, virus, dan jamur.
Baca juga: Warming Up atau Foreplay Sebelum Berhubungan Seksual Sangat Mensupport Wanita, Ini Kata dr. Binsar
Infeksi saluran kemih (ISK)
Wanita penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi saluran kemih (ISK).
Dalam ulasan tahun 2015, 12,9 persen wanita yang diteliti mengembangkan ISK dalam tahun pertama setelah menerima diagnosis diabetes tipe 2.
Hanya 3,9 persen pria yang mengalaminya.
Gejala ISK meliputi:
- buang air kecil yang menyakitkan dan terbakar
- urine keruh
- darah dalam urine
Siapapun penderita diabetes yang menderita ISK harus mencari pengobatan sesegera mungkin untuk mencegah komplikasi lebih lanjut, seperti infeksi ginjal.
Baca juga: Tips Cegah Infeksi Saluran Kemih saat Menstruasi, Ganti Pembalut Setiap Empat atau Enam Jam
Disfungsi seksual
Risiko ISK atau kandidiasis yang lebih tinggi dapat menyebabkan rendahnya gairah seks atau libido.
Selain itu, juga banyak penderita diabetes mengalami neuropati diabetik.
Hal ini terjadi ketika kadar glukosa yang tinggi dalam darah mengakibatkan kerusakan pada serabut saraf tubuh.
Dampak dari hal ini sangat bervariasi, termasuk berkurangnya sensasi di tangan, kaki, dan tungkai serta perubahan pengalaman seksual di vagina.
Mungkin juga ada:
- pelumasan vagina yang rendah
- kesulitan dalam mencapai
- kecemasan
Semua ini bisa memengaruhi minat atau kenikmatan seseorang terhadap seks.
Baca juga: Diabetes Bisa Menyebabkan Disfungsi Seksual, namun Dapat Diatasi dengan Cara Berikut
Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Ada kemungkinan lebih tinggi terkena PCOS jika seseorang menderita diabetes.
Pada PCOS, ketidakseimbangan hormon berarti ovarium tidak dapat melepaskan sel telur dengan baik. Hal ini dapat mempengaruhi kesuburan.
PCOS bukanlah gejala diabetes, namun wanita penderita diabetes lebih mungkin mengalaminya dibandingkan wanita yang tidak menderita diabetes.
Faktor genetik mungkin berperan, namun mungkin juga ada hubungan antara PCOS dan produksi insulin, menurut American Diabetes Association (ADA).
Gejalanya meliputi:
- ketidakteraturan dalam siklus menstruasi
- jerawat
- depresi
- masalah kesuburan
- peningkatan berat badan
- perubahan kulit
Jika seseorang didiagnosis PCOS, mereka juga harus bertanya kepada dokter tentang skrining diabetes.
(TribunHealth.com)