TRIBUNHEALTH.COM - Kelakuan pengungsi Rohingya menjadi sorotan belakangan ini.
Baik di Bangladesh atau Malaysia, tingkah laku para pengungsi Rohingya dinilai kurang beretika.
Ini yang menyebabkan kedatangan mereka ditolak masyarakat Aceh.
Masyarakat dilema, di satu sisi kasihan namun di sisi lain juga enggan menerima kelakukan 'buruk' mereka.
Benar saja, kini pengungsi Rohingya mulai berulah di Lhokseumawe, Aceh.
16 orang pengungsi kabur dari lokasi penampungan di bekas Gedung Imigrasi Lhokseumawe.
Baca juga: Minat Kuliah Gratis, Lulus Langsung Jadi CPNS? Inilah Sekolah Kedinasan Poltekim Kemenkumham

Mereka nekat merusak dinding kamar dan melarikan diri.
"Pengungsi Rohingya tersebut kabur dengan cara merusak dinding kamar dan melarikan diri melalui pagar arah toilet wanita," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Pemerintah Kota Lhokseumawe Darius, Rabu (7/12/2023), dilansir Kompas.com.
Darius menyebutkan, lokasi penampungan pengungsi itu sebenarnya sudah dijaga.
Polisi, satpam, dan organisasi pendamping pengungsi ada di sana.
Hanya saja, penjagaan selama ini hanya ada di depan gedung.
"Imigran Rohingya kabur melalui arah belakang,” ujarnya.
Baca juga: Apakah Kartu BPJS Kesehatan Perlu Dicetak atau Cukup Menunjukkan Aplikasi Mobile JKN?

Peristiwa ini juga disebut telah ditanyakan Pemerintah Kota Lhokseumawe ke lembaga terkait yang menangani pengungsi internasional.
Darius juga menyatakan, kaburnya pengungsi Rohingya dari tempat penampungan di Lhokseumawe bukan terjadi ini saja.
Sebelumnya, pada Senin (27/11) juga terdapat tujuh orang pengungsi etnis Rohingya yang kabur dari penampungan di gedung bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe itu.
Kini pengungsi Rohingya yang tersisa di penampungan ada 498 orang, dari sebelumnya 514 orang.
Diolah dari Kompas.com