Breaking News:

Dampak Nasi Panas dan Nasi Dingin Terhadap Peningkatan Kadar Gula Darah

Dalam berbagai budaya, nasi memiliki peran penting dalam menyediakan energi dan nutrisi pokok bagi konsumennya.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
health.kompas.com
Dampak Nasi Panas dan Nasi Dingin Terhadap Peningkatan Kadar Gula Darah 

TRIBUNHEALTH.COM - Nasi merupakan makanan pokok di banyak negara Asia, termasuk Indonesia.

Proses memasak nasi melibatkan perebusan atau pengukusan beras hingga menjadi tekstur yang empuk dan siap disajikan.

Nasi sering dihidangkan sebagai pendamping untuk hidangan lain seperti daging, sayuran, atau saus.

Dalam berbagai budaya, nasi memiliki peran penting dalam menyediakan energi dan nutrisi pokok bagi konsumennya.

Berbagai jenis nasi juga ada, seperti nasi putih, nasi merah, nasi ketan, dan lain sebagainya, dengan keberagaman cara memasak dan menyajikannya.

Baca juga: Daftar UMK DIY 2024, Kota Yogyakarta Paling Tinggi, Simak Daftar Lengkapnya

Namun, perbincangan mengenai nasi mana yang lebih sehat tidak hanya meliputi jenis beras yang digunakan, tetapi juga kondisi nasi saat nasi disajikan dan dimakan.

Salah satunya ialah perbedaan dampak antara nasi panas dan nasi dingin terhadap gula darah.

Lantas, apakah perbedaannya?

Dampak Nasi Panas dan Nasi Dingin Terhadap Peningkatan Kadar Gula Darah
Dampak Nasi Panas dan Nasi Dingin Terhadap Peningkatan Kadar Gula Darah (freepik.com)

Penelitian yang terbit dalam jurnal Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition tahun 2015, menemukan adanya perbedaan dampak nasi panas dan nasi dingin terhadap indeks glikemik manusia dewasa.

Indeks Glikemik (IG) adalah suatu sistem penilaian yang mengukur seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah setelah dikonsumsi.

Baca juga: Daftar UMK Jawa Barat 2024 Resmi Ditetapkan Pj Gubernur, Tertinggi Bekasi Rp 5,3 Juta

2 dari 3 halaman

Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, sementara makanan dengan indeks glikemik rendah cenderung menyebabkan kenaikan gula darah yang lebih lambat dan lebih stabil.

Melansir Kompas.com, perbedaan yang teramati ialah nasi yang didinginkan selama 24 jam dalam suhu 4 derajat celsius lalu dipanaskan kembali memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada nasi panas yang baru matang.

Penelitian ini menunjukkan bahwa nasi yang didinginkan mengalami retrogradasi pada pati sehingga pati lebih resisten atau tidak bisa dicerna dan diserap tubuh.

Hal ini membuat nasi memiliki indeks glikemik yang lebih rendah karena karbohidrat yang bisa diserap oleh tubuh dalam nasi dingin tidak sebanyak nasi panas yang baru matang.

Baca juga: 10 TIPS Kontrol Gula Darah Tetap Stabil, Jaga Berat Badan hingga Kelola Stres

Nasi panas meningkatkan kadar gula darah lebih cepat

Hasil riset ini juga didukung oleh sebuah penelitian lain dalam International Journal of Research in Medical Sciences (2021).

Penelitian yang lebih baru ini sama-sama menunjukkan respons glikemik yang lebih baik ketika subjek yakni orang dewasa sehat mengonsumsi nasi dingin daripada nasi panas.

Respon glikemik yang diperoleh bernilai 121,9 +- 17,4 mg/dl untuk nasi dingin, dan 128,0 +- 22,1 mg/dl untuk nasi panas.

Hal ini membuktikan bahwa nasi panas dapat meningkatkan kadar gula darah lebih banyak dalam waktu yang lebih cepat daripada nasi dingin.

Baca juga: KUNCI JAWABAN PAI Kelas 11 Halaman 94-96 Kurikulum Merdeka, Penanganan Pelajar yang Menyimpang

Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

3 dari 3 halaman

(Tribunhealth.com/Kompas.com)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comnasi panasnasi dinginkadar gula darah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved