TRIBUNHEALTH.COM - Usia anak-anak memang rentan sekali mengalami pilek.
Jika anak yang pilek tak kunjung sembuh, maka orangtua perlu memberikan perhatian ekstra.
Bisa jadi, pilek yang dialami anak bukanlah pilek biasa, melainkan sinusitis.
Lantas, bagaimana membedakan sinusitis dan pilek biasa pada anak?
Perbedaan Sinusitis dan Flu atau Pilek
Melansir Klinik Respirasi Malang, Sinus adalah rongga di antara tulang wajah di sekitar hidung. Peradangan yang terjadi di bagian ini disebut dengan sinusitis.
Sebagai orangtua, tentu harus peka dan teliti mengenai perbedaan pilek dan sinusitis, mengingat keduanya memiliki kemiripan yang sama.
Berikut panduan yang bisa sobat sehat gunakan untuk membedakan pilek atau sinusitis pada anak.
Baca juga: Sebelum Bleaching Gigi, Ini Lho yang Harus Dilakukan, drg. Mery: Konsultasi
Karakteristik Umum Pilek
Simak gejala pilek yang bukan sinusitis:
- Pilek biasanya berlangsung 5 sampai 10 hari.
- Pilek ditandai dengan keluarnya ingus jernih dari hidung. Steleh hari pertama atau kedua, normalnya cairan ini kemudian mengental, berwarna putih, kuning ataupun hijau. Setelah beberapa hari kemudian, ingus kembali jernih dan mengering.
- Biasanya pilek disertai batk di siang hari dan tambah buruk saat malam.
- Jika anak mengalami demam, biasanya terjadi saat pilek pertama kali muncul dan tak terlalu parah.
- Gejala pilek biasanya memuncak di hari ketiga atau kelima. Gejala akan membaik dan hilang di hari ke 7 hingga ke 10.
Tanda dan Gejala Sinusitis
Sinusitis pada anak akan terlihat saat mengalami gejala berikut:
- Gejala pilek (keluarnya cairan dari hidung, batuk di siang hari atau keduanya) yang berlangsung lebih dari 10 hari tanpa membaik.
- Cairan kental warna kuning dari hidung dan demam selama 3 sampai 4 hari berturut-turut.
Baca juga: SIMAK Cara Cek Ranking Nilai Seleksi Kompetensi PPPK 2023, Klik Link Ini
- Sakit kepala parah pada bagian belakang atau sekitar mata. Akan terasa lebih parah saat menunduk.
- Pembengkakan dan lingkaran hitam di sekitar mata, terutama di oagi hari.
- Bau mulut tak kunjung hilang yang disertai dengan gejala pilek. Akan tetapi gejala ini juga bisa disebabkan tenggorokan kering atau tanda anak belum sikat gigi.
- Pada kasus yang jarang terjadi, infeksi bakteri pada sinus bisa menyebar ke mata atau sistem saraf pusat (otak). Baiknya segera ke dokter jika anak mengalami gejala berikut:
- Pembengkakan jatau kemerahan di sekitar mata, tak hanya di pagi hari tapi sepanjang hari.
- Sakit kepala parah atau sakit kepala di bagian bellakang leher.
- Muntah
- Sensitif terhadap cahaya
- Iritabilitas meningkat.
Baca juga: Rafael Alun Nelangsa, Semua Aset Disita Hingga Sang Anak Harus Jual Ayam Goreng di Pinggir Jalan
Mengobati Sinusitis pada Anak
Biasanya pengobatan sinusitis pada anak tergantung dari gejala, umur dan kondusu kesehatan. Tentunya pengobatan juga tergantung dari seberapa parah kondisi sinusitisnya.
1. Short-term (sinusitis akut)
Sinusitis akut bisa sembug sendiri. Jika tak juga membanuk setelah beberapa hari, dokter anak biasanya akan meresepkan obat seperti antibiotik dan obat alergi.
Antibiotik berguna untuk membunuh bakteri penyebab sinusitis pada anak.
Sinusitis pada anak kadang juga bisa disebabkan karena alergi. Untuk mengatasi peradangan di sinus yang satu ini, biasanya dokter akan meresepkan antihistamin dan obat-obat alergi lain yang bisa mengurangi pembengkakan.]
Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Mood Swing, Psikolog Adib Sebut Menyenangkan dan Tidak Menyenangkan
2. Long-term (sinusitis kronis)
Pengobatan sinusitis kronis pada anak, antara lain sebagai berikut:
- Mengunjungi dokter spesialis THT
- Antibiotik
- Obat kortikosteroid inhalasi (semprotan untuk hidung yang mengandung steroid)
- Pengobatan lain (semprotan hidung dengan antihistamin dan saline atau obat lain untuk mengencerkan lendir).
- Suntikan alergi atau imunoterapi.
- Operasi (tapi jarang dilakukan pada anak).
Selain itu, selama pengobatan sinusitis pada anak, maka anak juga dianjurkan untuk:
- Minum air putih atau jus setiap satu atau dua jam sekali untuk mengencerkan lendir agar lebih mudah keluar.
- Saline wash (mencuci hidung) dengan cairan khusus agar sinus dan hidung tetap lembap. Baiknya minta instruksi dari dokter atau perawat.
Kompres hidung, pipi dan mata anak dengan handuk hangat untuk membantu mengurangi nyeri.
Biasanya pilek tak memakan waktu lama dan gejalanya tidak seberat anak yang mengalami sinusitis. Selain dokter anak, orangtua juga bisa ke dokter spesialis THT untuk memeriksakan anak apabila mengalami sinusitis.
(TribunHealth.com/PP)