Breaking News:

Ternyata Double Chin Bisa Dipengaruhi Elastisitas Kulit yang Menurun, Ini Kata dr. Caryn

Sobat sehat, kerap kita temui seseorang yang kurang percaya diri karena memiliki double chin.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
parapuan.co
ilustrasi memiliki double chin 

TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, sudah sering kita jumpai seseorang yang memiliki double chin.

Beberapa orang yang memiliki double chin, kerap kali merasa tak percaya diri.

Lantas, elastisitas kulit yang menurun itu apakah juga mempengaruhi adanya double chin?

Dokter kecantikan di Klinik Dermaster Bali, dr. Caryn Miranda Saptari menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribun Health.

Dikatakan dr. Caryn, jika elastisitas kulit yang menurun berpengaruh dengan adanya double chin.

"Iya betul sangat berpengaruh juga. Jadi walaupun orangnya tidak gemuk, tapi biasanya untuk usia yang sudah lanjutkan elastisitas kulitnya sudha mulai menurun. Jadi kulit di area leher itu terlihat lebih menggantung sehingga terlihat adanya double chin," kata dr. Caryn

Baca juga: Protes Gara-gara 3 Bulan Tak Gajian, Petugas Kebersihan Buang 20 Ton Sampah di Depan Kantor Bupati

Jika seseorang kebiasaan mengunyah permen karet, sehingga akan melakukan pengunyahan berulang. Apakah hal ini mempengaruhi terbentuknya double chin?

"Kalau untuk mengunyah permen karet, sebetulnya tidak ada hubungannya dengan double chin. Malah lebih kepada pembesaran otot rahang,

Karena kan gerakan pengunyahan berulang. Jadi otot rahangnya seperti dilatih terus menerus, sehingga otot rahangnya kelihatan lebih besar. Jadi biasanya berpengaruh kepada bentuk muka pasien terlihat lebih lebar karena otot rahangnya besar," sambungnya

Lanjutnya, kata dr. Caryn, mengunyah permen karet tidak ada hubungannya dengan double chin. Mengunyah permen karet lebih mengarah pada pembesaran otot rahang, dan biasanya berpengaruh terhadap bentuk wajah yang terlihat lebih lebar.

Baca juga: Gischa Penipu Tiket Coldplay Ternyata Juga Menipu Orangtua Sendiri, Dosen: Cantik Tapi Suka Bohong

2 dari 2 halaman

Sebenarnya, seseorang yang sering mengunyah itu termasuk hal yang baik atau buruk?

Dari segi estetik, banyak wanita yang menginginkan bentuk wajah V-shape dan terlihat lebih tirus.

"Biasanya kalau segi estetik, para wanita itu mau mukanya V-shape. Jadi di bagian bawah itu terlihat lebih tirus. Tapi kalau misalkan gerakan mengunyah terus menerus seperti permen karet atau mengunyah yang alot seperti steak atau kacang-kacangan itu kan butuh ekstra usaha ya,

Jadi otot rahangnya terlihat lebih besar. Jadi dia gak bisa terlihat V-shape mukanya, malah kelihatan lebih lebar, gitu," tutur dr. Caryn

Lanjut, kata dr. Caryn, jika gerakan mengunyah terus menerus atau mengunyah makanan alot yang butuh ekstra tenaga, maka otot rahang terlihat lebih besar dan bentuk wajah tidak V-shape, malah wajah terlihat lebih lebar.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr, Caryn Miranda Saptari. Seorang dokter kecantikan Klinik Dermaster Bali.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comDouble chinelastisitas kulitdr. Caryn Miranda SaptariDermaster
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved