TRIBUNHEALTH.COM - Banyak iklan pada kemasan susu yang menegaskan tentang kandungan kalsium yang tinggi dan bisa memperbaiki atau mencegah osteoporosis.
Apakah memang benar-benar efektif?
Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi, dr. Ray Hendry menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com.
"Ya jangan terlalu kemakan iklan lah. Seperti yang saya bilang, usaha yang optimal adalah gaya hidup, nutrisi, istirahat, olahraga dan lain-lain masih banyak," kata dr. Ray Hendry
Baca juga: Sederet Penyakit Paru yang Wajib Dipahami, Ini Kata dr. Hery Irawan Sp.P
Ternyata kita tak bisa mengandalkan susu saja.
"Jadi kalau kita cuma mengandalkan susu aja gak bisa, gak bakal cukup gitu,
Susu itu tambahan. Dia sifatnya suplemen, jadi jangan dijadikan yang utama," lanjutnya
Apakah dengan minum susu doang bisa memperbaiki atau mencegah?
"Gak bisa kalau kita cuma minum susu doang. Ya tetep harus usaha yang lainnya dilakukan,
Tapi apakah susu membantu?
"Iya membantu sebagai faktor penunjang saja," ujarnya
Baca juga: Geli saat Hubungan Seksual Bukan Kenikmatan, Simak Penjelasan Seksolog dr. Binsar
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan osteoporosis?
"Secara gampang ya, memang pengeroposan tulang ya. Kadang orang itu susah membedakan antara osteoporosis, osteoarthritis, dan osteo-osteo lain. Bahkan banyak orang yang cuma menyebut osteo aja. Dokternya jadi bingung yang dimaksud yang mana nih," ujar dr. Ray
Osteo itu kalau bahasa latinnya, artinya tulang. Kalau pororisi, secara gampang porosis berarti keropos. Singkatnya sih begitu aja. Jadi osteoporosis adalah kejadian dimana penampang tulang yang tadinya rapet jadi renggang karena berbagai hal," katanya
Baca juga: PILU Berharap Dirawat Anak Angkat, Ibu Ini Diusir, Harta Dikuasai Bahkan Dijadikan Pembantu
Bila sudah ada pengeroposan berarti tulang sudah rapuh?
"Iya. Jadi bahayanya karena tulangnya keropos, kalau misalnya terjadi trauma seperti jatuh, kecelakaan atau apa, tulangnya jauh akan lebih mudah patah." pungkasnya
Karena, penampang tulang yang mulanya padat dan bisa menerima benturan, tetapi dikarenakan renggang, maka sekali benturan tulang akan mudah patah.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com, bersama dengan dr. Ray Hendry, Sp. OT, Seorang dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi dari RS St. Carolus.
(TribunHealth.com/PP)