Breaking News:

Riwayat Anemia saat Remaja, Apakah Mempengaruhi Kondisi Kehamilan Nantinya?

Anemia atau kurangnya sel darah merah memang bukan hal yang bisa kita sepelekan. Apalagi jika anemia terjadi di usia remaja.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
nakita.grid.id
ilustrasi ibu hamil yang memiliki riwayat anemia saat remaja 

TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, anemia atau kurangnya sel darah merah pada tubuh tidak bisa kita sepelekan.

Terutama anemia yang terjadi pada usia remaja.

Jika ada riwayat anemia saat remaja, apakah bisa mempengaruhi kondisi kehamilan nanti?

Dokter umum di RS Brayat Minulya Surakarta, dr. Maria Dorothea Irene menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com.

"Untuk remaja putri ya? Kalau misalkan anemia itu berlangsung lama, berlangsung kronis berbulan-bulan, bertahun-tahun awalnya kan gak sadar, sehingga remaja putri jarang ya cek darah. Soalnya mungkin gak ada penyakit apa-apa, jadi gak ada yang menganjurkan cek darah," kata dr. Irene

Baca juga: Mulai Sekarang Biasakan Makan Udang dengan Kulitnya, dr. Zaidul Akbar Sampaikan 3 Alasannya

Gak tau kalau dia nya anemia dan itu berlangsung lama sampai kondisi usia produktif secara reproduksi dia hamil, pada kondisi dia masih anemia itu bisa menyebabkan masalah dikehamilannya. Baik pada kehamilannya maupun keselamatan ibu hamilnya," lanjutnya

Jika remaja putri mengalami anemia dan tidak disadari, bisa saja saat hamil sampai mengalami peeklamasia ya?

"Kalau preeklamsia mungkin pengaruhnya tidak terlalu banyak, tapi malah risiko kekurangan darah waktu melahirkan," jelasnya

Apabila terjadi preeklamsia saat hamil, maka akan sangat mempengaruhi apalagi saat hendak melahirkan.

Baca juga: Apakah Rasa Geli saat Berhubungan Seksual bisa Terjadi pada Wanita di Bawah Usia 50 Tahun?

Ibu hamil yang mengalami anemia, maka risiko kematian itu tinggi.

2 dari 2 halaman

"Apalagi waktu melahrikan, risiko kematian ibu itu tinggi sekali pada ibu yang mengalami anemia," terang dr. Irene

Kemudian masalahnya juga bisa ke bayinya. Bayinya kekurangan nutrisi, petumbuhan janinnya gak maksimal. Bisa juga berat badan lahir anak itu rendah. Anak terlalu kecil, misalnya kaya lahir itu berat badan 2500 gram yang harusnya bisa sampai tiga kilo gitu," tandasnya

Perlu sobat sehat ketahui, seperti yang disampaikan dr. Irene, jika ibu hamil mengalami anemia, maka bisa mempengaruhi perkembangan janin di dalam kandungan.

Kemudian juga bayinya cadangan zat besi di dalam tubuhnya itu rendah, karena yang dikasih dari ibunya itu sedikit. Kemudian juga gangguan perkembangan terutama organ otak, jantung, ginjal begitu," ujar dr. Irene

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com, bersama dengan dr. Maria Dorothea Irene. Seorang dokter umum dari Rumah Sakit Brayat Minulya Surakarta.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comanemiaKehamilanSel darah merahdr. IreneRS Brayat Minulya
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved