TRIBUNHEALTH.COM - Melahirkan adalah momen istimewa dan sangat penting bagi seorang wanita.
Banyak perubahan yang terjadi setelah melahirkan.
Tak jarang para wanita terkejut dengan perubahan yang terjadi setelah melahirkan.
Sebagai informasi, inilah beberapa perubahan yang biasanya dialami wanita setelah melahirkan:
1. Perubahan Hormon
- Peningkatan Hormon Oksitosin
Selama persalinan dan menyusui, produksi oksitosin meningkat.
Hormon ini membantu kontraksi rahim selama persalinan dan merangsang produksi susu selama menyusui.
Baca juga: Hamka, Pria yang Membusuk dengan Anaknya di Koja Memiliki Bisnis Bagus, Ekspresi Istri jadi Sorotan
- Penurunan Estrogen
Setelah melahirkan, tingkat estrogen bisa turun drastis, terutama jika sobat sehat tidak menyusui.
Penurunan estrogen ini dapat menyebabkan perubahan pada vagina dan kandung kemih, seperti kering, lebih tipisnya dinding vagina, dan risiko infeksi saluran kemih yang lebih tinggi.
- Perubahan Progesteron
Setelah melahirkan, tingkat progesteron juga turun. Ini dapat memengaruhi siklus menstruasi Anda jika Anda tidak menyusui.
Baca juga: Kenali Penyebab, Faktor Risiko, hingga Gejala Stroke dengan SeGeRa Ke RS
2. Perubahan Fisik

- Perineum yang Rentan
Jika sobat sehat melahirkan secara vaginal, perineum sobat sehat (area antara vagina dan anus) mungkin mengalami robekan atau pemotongan.
Ini memerlukan waktu untuk sembuh, dan sobat sehat mungkin merasa nyeri atau tidak nyaman saat berhubungan seksual selama pemulihan.
- Peningkatan Ukuran Payudara
Jika sobat sehat menyusui, payudara sobat sehat mungkin mengalami perubahan signifikan.
Mereka bisa lebih besar, lebih sensitif, dan sobat sehat mungkin merasa bahwa puting sobat sehat lebih lembut.
Baca juga: Seleksi SKD CPNS dan PPPK 2023 Seminggu Lagi, Pahami Aturan Berpakaian saat Tes Berlansung
3. Perubahan Emosional
- Stres dan Kecemasan
Hormon yang berubah-ubah selama dan setelah kehamilan dapat memengaruhi suasana hati dan tingkat stres.
Peran baru sebagai ibu juga bisa menimbulkan stres dan kecemasan.
- Kecenderungan pada Postpartum Depression
Beberapa wanita mengalami depresi pascamelahirkan, yang dapat memengaruhi libido dan keinginan seksual.
Ini adalah kondisi yang serius dan memerlukan perhatian medis.
4. Kehidupan Seksual
- Waktu dan Energi
Menjadi orangtua baru dapat menguras waktu dan energi sobat sehat, sehingga mungkin sulit untuk menemukan waktu dan tenaga untuk kehidupan seksual yang aktif.
Baca juga: Uut Permatasari Ngaku Belum Cinta saat Awal Menikah, Luluh hingga Menangis Terima Amplop Gaji Polisi
- Perubahan dalam Kualitas Hubungan
Kehidupan seksual sobat sehat mungkin mengalami perubahan, baik itu dalam frekuensi atau intensitas, terutama saat sobat sehat beradaptasi dengan peran orangtua baru.
Komunikasi yang baik dengan pasangan sobat sehat adalah kunci dalam menjaga hubungan yang sehat.
- Rasa Tidak Nyaman atau Nyeri
Keringnya vagina atau perineum yang masih dalam pemulihan bisa menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri saat berhubungan seksual.
Penggunaan pelumas yang aman dapat membantu mengatasi masalah ini.
Setiap wanita berbeda, dan pengalaman setelah melahirkan dapat sangat bervariasi.
dr. Binsar menambahkan jika bisa saja wanita mengalami penurunan hasrat setelah melahirkan.
Baca juga: HORE Cair Bulan Depan! Cara Cek Penerima Bansos El Nino Rp 400 Ribu November Desember 2023
Seperti diketahui, saat wanita hamil akan mengalami perubahan hormonal.
Apabila kadar hormon estrogen tidak segera kembali pada level normal, maka akan mengakibatkan hypoactive sexual desire disorder alias hilangnya hasrat.

"Akibatnya, kita tahu estrogen akan membuat yang namanya pembasahan pada liang sanggama atau dinding vagina pada seorang wanita.
Hasrat tidak ada, lalu akan terjadi kekeringan pada dinding vagina dan akibatnya apa yang akan terjadi, yang terjadi adalah ketidakmampuan dan ketidakmauan atau tidak ingin melakukan hubungan seksual.
Belum lagi dikatakan pasca melahirkan ditambah yang namanya kondisi fisik untuk merawat bayi.
Belum lagi secara psikis akan muncul yang namanya problem depresi.
Mangkanya ada yang namanya baby blues syndrome, artinya sindrom pasca melahirkan diman ada depresi, mengingat harus jaga malam atau terbangun di malam hari.
Ini semua faktor-faktor yang akan membuat si ibu atau si wanita tersebut mengalami yang namanya gangguan di dalam kehidupan seksualnya," imbuh dr. Binsar.
Baca juga: SOSOK Wanita yang Bikin Enuh Nugraha Pria Lulusan ITB jadi ODGJ, Mahasiswi Kedokteran di Unpad
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir Tribunhealth.com dari laman YouTube Tribunnews program Edukasi Seksual edisi 5 Novermber 2020.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.