TRIBUNHEALTH.COM - Seorang remaja di Jakarta Timur (Jaktim) menjadi sorotan lantaran melompat dari Rusun Ujung Menteng, Senin (2/10/2023).
Setelah kasus ini mencuat, kehidupan remaja pria berinisial SB (15) juga ikut dibahas.
Rupanya, SB merupakan sosok 'pemuja' tokoh Nazi Jerman, Adolf Hitler.
Orang tuanya sendiri mengatakan bahwa sang anak terlalu berlebihan dalam mengidolakan Hitler.
Baca juga: 5 Camilan yang Bisa Dikonsumsi saat Turunkan Berat Badan, Termasuk Telur Rebus dan Kacang Jenis Ini
Tak percaya Tuhan

Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra mengatakan SB mengidolakan Adolf Hitler hingga dinilai oleh orang tuanya sudah kelewat batas.
"Korban menurut orang tuanya mengidolakan Hitler hingga lebih daripada Tuhan,” kata Panji saat dikonfirmasi, Senin (2/10/2023), seperti dikutip Tribun Jatim dari Wartakolive.com
Panji menjelaskan SB juga telah terpengaruh oleh komunikasi yang dilakukannya bersama jaringan internasional melalui sebuah aplikasi.
Sehingga SB kerap berbeda pendapat dengan kedua orang tuanya.
Salah satu contohnya ialah ia tidak mempercayai adanya Tuhan.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Menyebut Kulit Tak Terlalu Butuh Sunscreen, Tubuh Bisa Melindungi Diri
Bermula dari game online

Panji menjelaskan korban mulai terpengaruh akibat menggunakan aplikasi Discord dan sering mengurung diri untuk bermain game online.
Dia sering berkomunikasi dengan orang luar negeri hingga mulai meragukan keberadaan Tuhan.
“Korban sering berkomunikasi melalui aplikasi Discord dengan orang luar negeri, dan kemudian terpengaruh. Sehingga punya pemikiran yang serupa kepercayaan atheis,” jelasnya.
“Korban sering bermain game online menggunakan komputer dan menyendiri di kamar dari malam sampai pagi. Orang tuanya menegur untuk jangan terlalu sering seperti itu. Tapi justru korban semakin marah dan mengunci diri di dalam kamar,” lugasnya.
Menurutnya teguran itu membuat korban dan orang tua sempat bertikai sebelum akhirnya memutuskan bunuh diri.
Panji menuturkan, usai mendapatkan laporan adanya peristiwa tersebut, pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara.
Selain itu, kata Panji, pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap orangtua SB untuk keperluan pendataan lebih lanjut.
Selanjutnya, jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit RS Polri Kramat Jati.
“Anggota kami sudah melaksanakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan kami sudah memeriksa adik dan orang tua korban,” pungkasnya.

Catatan: Tulisan ini bukan inspirasi untuk bunuh diri.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/saya-ingin-bunuh-diri/
Juga bisa menghubungi Yayasan Pulih (021) 78842580 atau email lewat pulihfoundation@gmail.com.
Atau Call Center Halo Kemenkes 1500-567. Selain itu, Kemenkes juga menyediakan Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567. Anda bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.
(TribunHealth.com)