TRIBUNHEALTH.COM - Kejadian kebakaran dalam pesta pengantin di Irak menjadi sorotan di seluruh dunia.
Pasalnya pesta yang harusnya menggembirakan itu justru berujung duka.
Buntut kebakaran tersebut ratusan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Meski selamat, pasangan pengantin justru menyimpan trauma.
Bahkan mereka berniat pindah tempat tinggal karena tak bisa tinggal di sana lagi.
Baca juga: 7 Tips Mempercepat Penyembuhan Luka, Penuhi Kebutuhan Protein dan Kurangi Asupan Gula
25 anggota keluarga turut jadi korban

Revan (27), pengantin pria mengaku mati rasa meski selamat dari insiden maut yang dipicu dari kembang api itu.
Ia kehilangan 15 anggota keluarganya.
Sementaraa, Haneen (18) mempelai wanita sekaligus istri Revan tak bisa berkata-kata lagi.
Haneen juga kehilangan 10 anggota keluarganya seperti halnya yang dialami sang suami.
Adapun 10 anggota keluarga Haneen yang tewas termasuk ibu dan saudara laki-lakinya.
Tak hanya itu, dalam kejadian tersebut sang ayah turut jadi korban yang saat ini dalam kondisi kritis.
Tak bisa tinggal di sana lagi

Musibah itu membuat pasutri tersebut tidak bisa lagi tinggal di lingkungan mereka berasal.
"Kami tidak bisa tinggal di sini lagi," ujar Revan, dilansir Tribunnews.com, Selasa (3/10/2023).
Menurutnya, bencana selalu datang setiap ia mencari kebahagiaan.
Kendati begitu, ia memutuskan untuk lebih baik pergi dari tempat tersebut.
"Setiap kali kami mencari kebahagiaan, sesuatu yang buruk terjadi pada kami. Jadi lebih baik kami pergi," ucap Revan.
"Memang benar kami duduk di sini di depan kalian, hidup. Tapi jiwa kami mati. Kami mati rasa." sambungnya.
Kronologi
Insiden tragis ini diduga dipicu kembang api yang dinyalakan saat mempelai pengantin sedang berdansa di tengah-tengah.
Video detik-detik kebakaran hebat ini pun beredar luas di media sosial.
Dalam video itu, awalnya terlihat pesta pernikahan yang diadakan dalam gedung berlangsung meriah dan romantis.
Pengantin wanita mengenakan gaun putih panjang, sedangkan pengantin pria mengenakan jas hitam.
Keduanya berdiri di tengah-tengah untuk berdansa, sebagaimana dilansir Serambi News.
Mereka dikelilingi hiasan bunga melingkar dan di 4 sudut terdapat mesin kembang api.
Sedangkan para tamu undangan ada yang berdiri mengelilingi mereka dan duduk melihat.
Baca juga: 3 Manfaat Minum Air Dingin setelah Olahraga, Bisa Mencegah Dehidrasi Lebih Baik daripada Air Normal
Saat mereka sedang menari dengan romantis, kembang api menyala.
Sayangnya, percikan kembang api itu mengenai dekorasi bunga palsu yang ada di atas pengantin.
Api langsung cepat membakar dekorasi berbentuk bulat itu.
Terlihat salah satu tamu undangan mendongak ke atas karena ada benda yang jatuh ke kepalanya.
Tiba-tiba dekorasi yang terbakar langsung berjatuhan ke bawah.

Bahkan api yang jatuh mengenai kepala salah satu tamu hingga membuat badan dan baju tamu itu terbakar.
Api terus berjatuhan dari atas hingga membuat tamu panik berlarian.
Pengantin pria pun terlihat menarik istrinya menjauh.
Sontak semua tamu berebut untuk bisa keluar.
Sedangkan dalam video berikutnya, terlihat kondisi gedung yang sudah hangus dilalap api.
Baca juga: Tak Biasa, Ibu Kantin Ini Mencuci Uang Hasil Jualan Sebelum Disimpan, Alasannya Tak Terduga
Kembang api umum digunakan dalam pesta pernikahan di Irak
Mahmoud Abdelwahed dari Al Jazeera, melaporkan dari Bagdad, mengatakan bahwa kembang api adalah fitur umum perayaan pernikahan di Irak.
Sekitar 1.000 orang dilaporkan hadir pada perayaan tersebut ketika kebakaran terjadi.
Bahan mudah terbakar yang digunakan dalam pembangunan aula acara diduga berkontribusi terhadap kobaran api besar, kata Abdelwahed, seraya menambahkan bahwa gedung tersebut tampaknya tidak memiliki “langkah-langkah keamanan yang tepat”, termasuk pintu keluar darurat.
Pertahanan sipil Irak juga melaporkan adanya panel prefabrikasi di aula acara yang “sangat mudah terbakar dan melanggar standar keselamatan”.
“Kebakaran menyebabkan beberapa bagian langit-langit runtuh karena penggunaan bahan konstruksi yang sangat mudah terbakar dan berbiaya rendah,” kata otoritas pertahanan sipil dalam pernyataan mereka.
Pemerintah lakukan investigasi

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memerintahkan penyelidikan atas kebakaran tersebut dan meminta pejabat kementerian dalam negeri dan kesehatan untuk memberikan bantuan, kata kantornya dalam sebuah pernyataan online.
Kementerian Dalam Negeri Irak menyatakan telah mengeluarkan empat surat perintah penangkapan terhadap pemilik gedung pernikahan, lapor media pemerintah.
Mayoritas korban luka menderita luka bakar dan sesak napas, kata al-Badr dari Kementerian Kesehatan, seraya menambahkan bahwa juga terjadi kerumunan massa di lokasi kejadian.
Klip video yang diposting di media sosial dan konon diambil beberapa saat sebelum kebakaran terjadi menunjukkan potongan-potongan panel yang terbakar jatuh dari langit-langit aula.
Para tamu pernikahan juga terlihat melompat dari meja dan berusaha melarikan diri ke tempat yang aman.
(TribunHealth.com)