TRIBUNHEALTH.COM - Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir sejumlah universitas baik negeri dan swasta telah melakukan Bencmarking di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Universitas Hasanuddin (Unhas).
Tercatat pada tanggal 16 September 2023, RSGMP Unhas menerima kunjungan benchmarking dari Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) beserta rombongan yang diterima oleh Direktur RSGMP Unhas, Dekan FKG serta Rektor dan Wakil Rektor 1 Unhas.
Baca juga: Dekan dari Universitas Ternama di Taiwan jadi Pembicara di FKG Unhas
Pada kesempatan tersebut, Rektor Unhas (Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc) menyampaikan, jika Unmul ingin memajukan RSGM, maka hal yang pertama harus dilakukan adalah dukungan Universitas yang kuat serta pemenuhan regulasi untuk mendukung program RSGM yang kuat.
Lebih lanjut Rektor Unhas menyampaikan bahwa kemandirian pengelolaan keuangan yang tertuangan dalam SK Rektor Unhas Nomor: 14/UN4.1/2019, tentang Penetapan Rumah Sakit Gigi dan Mulut pada Universitas Hasanuddin sebagai Unit Kerja Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Secara Otonomi tanggal 29 Oktober 2019, merupakan landasan awal agar RSGM Bisa menjadi Lembaga yang mandiri, kuat dan bertanggung jawab dengan pengelolaannya terutama dalam mendukung FKG sebagai tempat pendidikian mahasiswa Profesi dan Spesialis FKG Unhas.
Baca juga: Prodi Spesialis Penyakit Mulut FKG Unhas Menggelar Workshop Fotografi
Selain itu Universitas harus konsisten mengikuti regulasi tentang RSPTN dimana direktur harus bertanggung jawab langsung kepada Rektor hal ini memungkinkan antara FKG dan RSGM merupakan suatu unit yang saling mendukung dan bersatu agar peran keduanya semakin kuat dalam Pendidikan dan pelayanan serta bagaimana RSGMP terus menunjukkan komitmen mereka dalam memberikan layanan kesehatan gigi yang unggul dan berinovasi kepada masyarakat.
Sementara itu, Direktur RSGMP Unhas (Andi Tajrin, drg., M.Kes., Sp.BM.M. Subsp. C.O.M. (K)., menyampaikan beberapa hal yang sudah dicapai beberapa tahun terakhir, yang menjadikannya sebagai salah satu rumah sakit gigi terdepan di Indonesia. Hal tersebut diantaranya:
1. Pemberian Insentif untuk Residen.
Sejak tahun 2021 RSGMP Unhas telah memberikan Jasa Medis kepada Residen serta disesuaikan dengan SK Rektor. Sejak Januari 2022 RSGMP Unhas memberlakukan pemberian insentif yang sesuai dengan peraturan UU dan regulasi permenkes.
Tentang insentif dan bantuan pembiayaan melalui SK Rektor kepada mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS). Melalui kebijakan ini residen diberikan imbal jasa dalam pelayanan Pendidikan yang dilakukannya. Melalu program ini RSGMP Unhas berkeyakinan Tindakan ini tidak hanya mendorong prestasi akademis, tetapi juga memberikan penghargaan kepada mahasiswa Program Spesialis yang berdedikasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan gigi sehingga pelayanan di RSGM semakin meningkat dengan variasi kasus yg meningkat
Baca juga: RSGMP Unhas Laksanakan Bimbingan Teknik Komunikasi Efektif dalam Meningkatkan Standar Akreditasi
2. Subsidi Mahasiswa Profesi Dokter Gigi.
Bukan menjadi rahasia lagi pendidikan kedokteran gigi di RSGM di Indonesia menjadikan mahasiwa dalam pemenuhan kompetensinya dan melaksanakan pelayanan pendidikan harus berupaya lebih dalam mencapai kompetensi tersebut, jumlah pasien, requirement serta biaya tambahan merupakan hal yang terjadi dalam pendidikannya. Oleh karena itu RSGMP Unhas telah memberikan subsidi kepada mahasiswa profesi dokter gigi sejak Juni 2021. Kebijakan ini membantu mereka dalam menyelesaikan pendidikan mereka dan mengurangi beban finansial yang mereka hadapi. Program ini berupa subsidi biaya pelayanan terhadap requirement kasus yang menjadi syarat komptensi setiap mahasiswa, dimana seluruh biaya pasien dalam pelayanan maupun laboratorium tidak lagi dibebankan kepada mahasiswa.
Hal ini dapat memberikan manfaat yang besar kepada mahasiswa tidak lagi berpikir bagaimana menyiapkan pasien, pembiayaannya sehingga dapat fokus pada pemenuhan requaremnenya secara tepat waktu. Mahasiswa menjadi fokus dalam belajar dan pelayanan.
3. Pelayanan Gratis bagi Seluruh Mahasiswa Unhas Melalui Program mahasiswa Unhas Bebas Penyakit gigi dan Mulut
Program ini dilauncing oleh Rektor Universitas hasanuddin pada tanggal 7 September 2020. RSGMP Unhas memberikan akses layanan gratis bagi seluruh mahasiswa Universitas Hasanuddin yang mengalami masalah gigi dan mulut. Program ini memberikan peluang yang besar bagi RSGMP dalam pemenuhan variasi kasus sebagai salah satu syarat menjadi RSGM Pendidikan Utama. Dalam prakteknya setelah memenuhi syarat yang ditentukan maka mahasiswa dapat dilayani melalui kolaborasi dokter muda dan residen yang mendapat pengawasan langsung oleh Dokter Panaggung Jawab palayanan atau Dokter Gigi Spesialis. Ini adalah komitmen mereka untuk mendukung kesehatan mahasiswa dan mendorong kesadaran akan perawatan gigi dengan program mahasiswa unhas bebas penyakit gigi dan mulut.
4. Rekor Muri Operasi Celah Bibir dan Langit-langit Terbanyak dalam Sehari
RSGMP Unhas berhasil mencetak Rekor Muri dengan melakukan operasi celah bibir dan langit-langit sebanyak 30 Pasien dalam sehari. Ini adalah pencapaian yang luar biasa dalam bidang Bedah Mulut dan Maksilofasial terutama dalam membantu melakukan operasi pada pasien yang kurang mampu dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Program ini kerjasama antara RSGMP dan Yayasan CCC Makassar serta FKG Unhas
Baca juga: Dalam Empat Hari, FKG Unhas Hadirkan Empat Pakar Ortodonti dari Berbagai Negara
5. Rekor Muri Protesa Gigi Terbanyak secara Serentak
RSGMP Unhas juga meraih rekor Muri dengan melakukan protesa gigi terbanyak secara serentak. 245 pasien lolos tahap penjaringan, namun hanya 223 pasien yang sesuai dengan kondisi kesehatan untuk pemasangan gigi sementara dan siap dipasangkan gigi tiruan. Hal ini melalui kolaborasi Prodi Prostodonsia FKG Unhas, RSGMP Unhas dan BSI berhasil membantu para lansia atau pasien yang membutuhkan pelayanan gigi palsu tetapi secara ekonomi kurang mampu.
6. Rekor Muri: Pembuatan Protesa Mata Terbanyak
Selain gigi, RSGMP Unhas juga mencetak rekor Muri dalam pembuatan protesa mata terbanyak secara serentak. Sebanyak 68 pasien yang membutuhkan protesa mata dengan mendapatkan pelayanan gratis. Hal ini diselenggarakan juga oleh Prodi Prostodonsia FKG Unhas bekerjasama dengan RSGMP Unhas dan BSI yang memberikan pelayanan Cuma Cuma pada pasien yang membutuhkan protesa mata sehingga secara klinis dapat memberikan penampilan lebih baik dalam kesehariannya.
Baca juga: Pakar Prostodonsia Asal Jepang Jadi Pembicara di FKG Unhas
7. Seimbangnya Rasio antara Mahasiswa Profesi dan Dosen di RSGMP Unhas
Salah satu masalah yang masih sering terjadi di RSGM Pendidikan adalah besarnya jumlah mahasiswa terhadap jumlah dosen, alat serta fasilitas lainnya. Pada tahun 2021 mahasiswa yang malksanakan praktek di RSGM Unhas berjumlah 486 yang menjadikan rasio dosen dan mahasiswa menjadi 1:5 dan sejak tahun 2022 rasio total mahasiswa 256 dan menjadikan rasio dosen dan mahasiswa sebesar 1:3. Hal ini memastikan bahwa pendidikan kedokteran gigi di RSGMP Unhas berjalan dengan baik dan memenuhi kebutuhan Pendidikan dan pelayanan mahasiswa terutama pembimbingan dokter penaggung jawab pasien bisa terpenuhi dengan baik. Hal ini bermuara dengan berhasilnya mencetak alumni yang tepat waktu dan berkulaitas secara individu.
8. Kerjasama dengan Asuransi Kesehatan.
Sampai dengan saat ini RSGMP Unhas sudah bekerjasama dengan beberapa asuransi Kesehatan diantaranya BPJS Kesehatan, Inhealt, Ramayana dan pelayanan privat. Dari Kerjasama ini RSGM Unhas dapat mengelola managemennya menjadi mandiri dan menjalankan program program diatas.
(TribunHealth.com)