TRIBUNHEALTH.COM - dr. Muhammad Rizki Darmawan jelaskan mengenai vaksinasi tetanus.
Vaksin tetanus diberikan untuk mencegah dan menurunkan risiko seseorang tertular penyakit tetanus.
Vaksin ini disarankan untuk diberikan secara rutin kepada orang dewasa maupun anak-anak, termasuk bayi baru lahir.
Vaksin tetanus diberikan guna mencegah infeksi bakteri Clostridium tetani yang menghasilkan racun dan menyebabkan kekauan otot.
Lantas, apakah orang yang sudah melakukan vaksin tetanus ini masih bisa terinfeksi tetanus?
Baca juga: 3 Strategi Pengobatan Tetanus yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Terjadinya Keparahan
Dilansir TribunHealth melalui kanal YouTube TribunHealth, dr. Muhammad Rizki Darmawan berikan tanggapan mengenai hal tersebut.
dr. Rizki Darmawan menjelaskan, bisa atau tidaknya seseorang terkena tetanus meski sudah melakukan vaksin tetanus, bergantung dari dua hal, yaitu waktu vaksin dan jumlah vaksin yang digunakan.
Jumlah vaksin yang digunakan artinya adalah dosis suntikan vaksin (dosis pertama, kedua, dan seterusnya), sedangkan waktu vaksin yaitu waktu pemberian vaksin.
Penting untuk diingat pasien, apakah sudah melakukan vaksin sebanyak tiga dosis atau lebih, dan waktunya apakah sudah melebihi lima tahun atau belum.
Apabila pasien tersebut sudah melakukan vaksin sebanyak tiga dosis atau lebih, maka yang diperlukan oleh pasien tersebut adalah vaksin booster, apabila vaksin terakhir sudah melewati masa lima tahun.
"Jadi pasien tersebut datang ke sentra atau ke rumah sakit atau ke klinik, misalnya sudah melakukan tiga kali suntik vaksin, tapi ternyata sudah lewat 5 tahun yang lalu, maka perlu diberikan vaksin booster," jelas dr. Rizki Darmawan.
"Tapi tidak diperlukan atau belum diperlukan injeksi HTIG atau anti tetanus serum."
"Akan tetapi, jika pasien tidak tahu waktu vaksin yang pernah dia lakukan dan tidak tahu dosisnya, lebih amannya menganggap bahwa pasien tersebut memerlukan vaksin ditambah dengan pemberian HTIG atau anti tetanus serum yang bisa didapatkan dari puskesmas atau rumah sakit," lanjut dr. Rizki Darmawan menjelaskan.
Baca juga: dr. Rizki Darmawan Sebut Gejala Tetanus Dibedakan Menjadi Dua Jenis, Apa Saja?
Dosis Vaksin yang Baik
dr. Rizki Darmawan menjelaskan, dosis vaksin tetanus sebaiknya dilakukan sebanyak 5 dosis atau 5 kali suntikan, jika berkaca pada pencegahan.
"Misalnya salah satu yang paling sering dilakukan pada praktik di lapangan, yaitu injeksi pada perempuan atau pasangan sebelum menikah."
"Biasanya dosis yang paling bagus adalah dosis lima kali suntikan dengan lima kali waktu yang berbeda-beda dan hal ini bisa dikomunikasikan dengan dokter yang berkaitan," terang dr. Rizki Darmawan.
Menurut dr. Rizki Darmawan, jika lima dosis vaksin tetanus tersebut dipenuhi, perlindungannya bisa sampai 25 tahun.
Namun, jika dosisnya belum sampai lima kali, perlindungannya belum sampai 25 tahun, ada yang sampai 10 tahun, ada yang sampai 5 tahun, dan ada juga yang sampai 3 tahun berdasarkan jumlah dosisnya.
"Misalnya baru suntik satu kali, kemungkinan bertahan 3 tahun, kemudian suntik dua kali bisa 5 tahun."
"Semakin sering dilakukan injeksi atau suntikan vaksin atau imunisasi tetanus tadi, maka perlindungannya akan semakin lama."
"Berdasarkan keilmuan, apabila sudah lima kali dosis tadi, maka perhitungan bisa mencapai 25 tahun lamanya," papar dr. Rizki Darmawan.
Baca juga: Tips Ala dr. Zaidul Akbar untuk Hilangkan Rambut Beruban, Konsumsi Air Rebusan Ini Ampuh Atasi Uban
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Sebut Dua Jenis Minyak Ini Ampuh untuk Mengatasi Kolesterol
Efektivitas Vaksin Tetanus
Lebih lanjut, dr. Rizki Darmawan memaparkan mengenai efektivitas dari vaksin tetanus.
Secara keilmuan, efektivitas dari vaksin tetanus sangat tinggi, yaitu melebihi 95 persen perlindungan.
Namun, perlu digaris bawahi, jika waktu juga berpengaruh terhadap efektivitas vaksin tersebut.
"Misalnya pada awal pemberian, akan semakin tinggi efekvitiasnya di atas 95 persen, namun ada batas waktu perlindungannya."
"Sehingga jika lewat batas perlindungannya, maka diperlukan booster tadi," ungkap dr. Rizki Darmawan.
Booster ialah penguatan kembali ketika vaksinasi atau imunisasi pada seseorang individu mulai menurun.
Pasalnya, efektivitas vaksin akan menurun seiring berjalannya waktu, karena itu perlu dilakukan suntik booster untuk mengembalikan efektivitas vaksin menjadi 95 persen lagi.
"Secara keilmuan, di atas 95 persen itu sudah sangat tinggi perlindungannya, namun tidak bisa dipastikan 100 persen. Karena semua alat medis apapun itu, keunggulan atau efektivitasnya tidak ada yang sampai menyentuh 100 persen."
"Tapi sudah sangat tinggi perlindungannya untuk mencegah terjadinya infeksi tetanus pada pasien yang mengalami luka tersebut," tutur dr. Rizki Darmawan.
Baca juga: Ingin Awet Muda? Gunakan Bahan Alami yang Disarankan oleh dr. Zaidul Akbar Berikut Ini
Penjelasan tersebut disampaikan oleh dr. Muhammad Rizki Darmawan melalui kanal YouTube TribunHealth.
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)