Breaking News:

Cegah Stunting dengan Memberi Anak MPASI yang Tepat

stunting sendiri tidak hanya dikenali dari ukuran tubuh balita pendek. Tetapi balita yang stunting pasti pendek.

Penulis: Melia Istighfaroh | Editor: Melia Istighfaroh
health.grid.id
ilustrasi anak yang mengalami stunting 

TRIBUNHEALTH.COM - Permasalahan stunting tidak pernah ada habisnya dipermasalahkan di Indonesia.

Dampaknya yang berpengaruh terhadap generasi di masa mendatang membuat pemerintah juga konsen terhadap isu satu ini.

Dilansir dari website kemenkes, 1 dari 3 balita di Indonesia menderita stunting.

Selain buruknya fasilitas sanitasi dan akses air bersih penyebab stunting lainnya adalah rendahnya asupan gizi sejak janin hingga bayi usia umur 2 tahun dan tidak sesuai dengan isi piringku versi Kemenkes.

Baca juga: Buntut Makan Keripik Terpedas di Indonesia, Bocah 14 Tahun Tewas Usai Ikut One Chip Challenge

Penjelasan kemenkes terkait apa itu stunting dan dampaknya, stunting sendiri tidak hanya dikenali dari ukuran tubuh balita pendek.

Tetapi balita yang stunting pasti pendek.

Oleh karena itu penting bagi Ibu untuk memantau berat badan dan tinggi balita.

ilustrasi bayi sehat
ilustrasi bayi sehat (Kompas.com)

Stunting sendiri tidak hanya berpengaruh terhadap tumbuh kembang balita bahkan kognitif dan motorik anak tersebut.

Stunting juga berpengaruh terhadap metabolik anak saat dewasa seperti mudah terserang penyakit diabetes, stroke, hingga jantung.

Memberikan ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan dan melakukan pemantauan terhadap tumbuh kembang balita menjadi salah satu cara pencegahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat.

2 dari 3 halaman

Dalam 'isi piringku' yang dilansir oleh kemenkes Ibu bisa berikan makanan pokok, sayuran, buah dan lauk pauk dengan kandungan protein hewani dan nabati.

Informasi ini juga selaras dengan wawancara bersama dr. Naskaya Suriadinata, CBS yang merupakan konselor laktasi di Kehamilan Sehat Prime Alam Sutera.

Baca juga: Tak Hanya Turunkan Kolesterol, Berikut Seredet Manfaat Konsumsi Seledri untuk Kesehatan

"Sejak usia 6 bulan kebutuhan nutrisi bayi tidak dapat dipenuhi hanya dengan ASI saja, dimana sekitar 30 persen-40 persen kebutuhan nutrisinya dapat dipenuhi dengan MPASI pada bayi usia 6-8 bulan dan meningkat saat bayi makin besar."

"Untuk itu sangat penting bagi Ibu memenuhi kebutuhan nutrisi yang tidak dapat dipenuhi lagi dengan hanya ASI yaitu kebutuhan kalorinya, zinc, zat besi serta protein yang bisa diberikan melalui pemberian protein hewani. Namun penting juga untuk berikan gizi yang lainnya seperti sayur buah, karbohidrat, serta lemak karena kebutuhan nutrisi dapat dipenuhi dengan pemberian makanan yang beragam."

"Ibu juga perlu untuk melakukan kontrol secara rutin untuk memeriksa tumbuh kembang anaknya ke dokter spesialis anak maupun ke dokter konselor laktasi."

“Sesuai rekomendasi WHO, pemberian MPASI diberikan sesuai dengan sumber yang terjangkau dan mudah didapatkan di daerah tempat kita tinggal"

"Seperti contohnya ikan salmon memang bagus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi protein anak, tapi di Indonesia ikan salmon sulit dijangkau serta harganya mahal, bisa kita ganti dengan ikan lain yang lebih terjangkau dan mudah didapat di Indonesia seperti ikan kembung misalnya yang ternyata kadar proteinnya lebih tinggi dibanding ikan salmon."

"Sangat penting untuk memberikan edukasi dan pemahaman kembali kepada orang tua untuk memberikan MPASI dengan gizi yang seimbang sesuai rekomendasi Kemenkes Isi Piringku agar resiko terkena stunting dapat dihindari.” ujar dr. Naskaya Suriadinata, CBS saat ditanyai mengenai apa saja makanan apa saja yang diperlukan agar anak tidak mengalami stunting.

ilustrasi anak yang mengalami stunting
ilustrasi anak yang mengalami stunting (grid.id)

Agus Jatmika Soegiarto, CEO Kehamilan Sehat yang juga konsen terhadap pencegahan stunting di Indonesia juga memberikan penjelasan.

“Kehamilan Sehat sendiri juga ingin membantu para pasien untuk mengurangi angka stunting, dengan menyediakan layanan yang berkualitas. Dokter anak kami mendorong untuk memberikan MPASI sesuai waktunya ya."

3 dari 3 halaman

"MPASI disini bukan sekadar MPASI, namun harus diperhatikan dari gizinya. Pastikan gizi yang terkandung dari MPASI dibutuhkan oleh bayi."

"Sedangkan untuk MPASI dari sisi laktasi, Kehamilan Sehat bekerjasama dengan konselor laktasi untuk memberikan semangat dan dorongan kepada para Ibu supaya bisa memberikan ASI eksklusif kepada anak hingga 2 tahun.” ujar Pak Agus saat ditanya mengenai kontribusi Kehamilan Sehat dalam upaya pencegahan stunting.

Kasus stunting bukan hanya menjadi tugas pemerintah, upaya penurunan angka stunting yang ingin dicapai pemerintah pada tahun 2024 yaitu 14 persen menjadi tugas bersama untuk mencapai indonesia emas di tahun 2045. (Tribunhealth.com)

Baca juga: Bumbu Dapur Berikut Dapat Tingkatkan Vitalitas Pria, dr. Zaidul Akbar: Bisa Sebagai Obat Kuat

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comstuntingKemenkesPengobatan stuntingpenyebab stunting
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved