TRIBUNHEALTH.COM - Satu di antara penyebab masalah mata pada anak adalah faktor genetik.
Artinya, faktor gen atau keturunan turut berpengaruh terhadap terjadinya masalah tersebut.
Namun apakah masalah mata akibat genetik tidak bisa diantisipasi?
Terkait hal ini, Dokter Spesialis Mata RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Naziya, Sp.M, memberi penjelasan.
"Yang sifatnya genetik nggak bisa ya karena memang sudah cetakannya kan," katanya, ketika menjadi narasumber program Healthy Talk TribunHealth.com.
"Nah yang bisa dilakukan kita memastikan anak tidak telat makai kacamata, nah itu yang paling penting."
"Jadi, apa namanya, hal yang penting harus garis bawahi adalah harus segera pakai kacamata," pungkasnya.
Baca juga: Aturan Menonton Televisi yang Benar Guna Cegah Kelainan Mata, Berikut Tips dr. Naziya, Sp. M
Pengaruh faktor genetik

Diberitakan sebelumnya, dr. Naziya membenarkan bahwa mata silinder bisa disebabkan oleh faktor genetik.
Hal itu dia sampaikan ketika menjadi narasumber program Healthy Talk TribunHealth.com.
"Itu fakta ya, bukan mitos," katanya.
Bahkan dr. Naziya menjelaskan bahwa bukan hanya mata silinder saja yang disebabkan faktor genetik.
Mata minus dan plus pun bisa dipengaruhi oleh genetik.
"Jadi nggak cuma silinder, yang minus juga begitu, juga dengan plus itu sangat bersifat genetik," tambahnya.
"Yang penyebab utama ada genetik karena tadi bentuk bola mata tadi. Jadi sebenarnya kelainan refraksi atau indeks bias sinar yang masuk ke dalam mata yang ada tiga tadi, itu sebenarnya bukan penyakit tapi suatu kelainan sinar yang jatuh ke dalam yang tidak tepat jatuh di saraf mata," tandasnya.
Baca juga: Diabetes Sebabkan Komplikasi pada Mata, Berisiko Sebabkan Kebutaan jika Tak Ditangani dengan Tepat
Kelainan refraksi pada anak

Kelainan refraksi pada anak antara lain rabun jauh, rabun dekat, dan juga mata silinder.
Rabun jauh dikenal sebagai miopia dalam dunia medis.
Nantinya, anak yang memiliki rabun jauh perlu menggunakan kacamata negatif atau minus.
"Nah itu nanti dibantu dengan lensa kacamata lensa yang series negatif atau minus," kata dr. Naziya.
"Yang kedua itu hipermetropia atau rabun dekat, nanti dibantu dengan lensa plus."
Kelainan refraksi yang ketiga adalah astigmatisme atau mata silinder.
Kondisi ini bisa dibantu dengan kacamata silinder.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)