TRIBUNHEALTH.COM - Peneliti menemukan sebuah jamur yang hidup di telinga anjing dan dapat menular ke manusia.
Kabar buruknya, jamur yang dinilai mematikan itu kebal obat.
Dikhawatirkan, jamur tersebut dapat menjadi potensi penyebab wabah ke depan.
Candida auris, infeksi jamur yang pertama kali ditemukan pada tahun 2009 di Jepang, telah dinyatakan sebagai patogen jamur "prioritas kritis" oleh Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO.
Peneliti menyebut jamur Candida auris dapat berpindah ke serangga dan pada akhirnya menginfeksi manusia.
Baca juga: Dua Driver Ojol Tewas Tertabrak Pesawat, Niatnya Ingin Pulang Kampung untuk Hadiri Pernikahan Adik
Sampel swab dari 87 anjing yang ditempatkan di tempat penampungan Delhi, India diambil, dengan 52 anjing liar sudah dalam perawatan intensif, dan 35 dirawat karena infeksi saluran cerna dan saluran kemih ringan.
Semua kondisi yang ditemukan dan diamati tidak berhubungan dengan jamur, tetapi analisis menunjukkan saluran telinga penuh dengan Candida auris.
Penulis studi Dr Jianping Xu, seorang profesor di Departemen Biologi di Universitas McMastery di Ontario, Kanada, mengatakan transmisi dapat bertindak sebagai "kendaraan".
"Anjing adalah hewan peliharaan yang umum. Meskipun C. auris hanya ditemukan pada anjing liar dalam penelitian ini, ada banyak anjing liar di banyak bagian dunia," katanya.
Baca juga: PNS Nekat Resign meski Gaji Dua Digit, Pekerjaan Baru Sempat Dicibir, Kini Banyak yang Terbantu
"Anjing-anjing ini dapat bertindak sebagai kendaraan transmisi bagi C. auris untuk menjangkau hewan lain dan manusia."
Ini menandai pergeseran yang memprihatinkan dalam penelitian terhadap C. auris, dengan kemungkinan infeksi pada manusia dan masalah langsung saat jamur menempel pada kulit.
Dr Xu menambahkan: "Kita perlu waspada dalam pengawasan anjing, hewan peliharaan lainnya, dan hewan liar di daerah di mana C. auris endemik."
"Sementara C. auris menyebar dengan mudah dari manusia ke manusia, rute penularan antar hewan atau dari hewan ke manusia jauh lebih tidak jelas dan penyelidikan lebih lanjut diperlukan."
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)