Breaking News:

Dokter Obgyn Jelaskan 3 Jenis Hipertensi pada Ibu Hamil, Bisa Kembali Normal setelah Melahirkan?

Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RS Nirmala Suri Sukoharjo, dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG paparkan jenis-jenis hipertensi pada ibu hamil

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Kompas.com
ilustrasi seorang ibu hamil yang mengalami hipertensi, simak penjelasan dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG mengenai proses melahirkan pada ibu hamil yang alami hipertensi 

TRIBUNHEALTH.COM - Hipertensi bisa terjadi selama kehamilan, baik ada riwayat darah tinggi ataupun tidak.

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RS Nirmala Suri Sukoharjo, dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG.

Ketika menjadi narasumber Healthy Talk Tribunnews, dr. Bambang juga menjelaskan jenis-jenis hipertensi pada ibu hamil.

Dia menyebut hipertensi pada ibu hamil ada 3 jenis, yakni hipertensi gestasional, kronis, dan preeklamsia.

Baca juga: Dokter Obgyn Jelaskan Ibu Hamil Bisa Mengalami Hipertensi meski Sebelumnya Tak Punya Riwayat

Hipertensi kronis

Ilustrasi seseorang yang melakukan cek tekanan darah
Ilustrasi seseorang yang melakukan cek tekanan darah (kompas.com)

Hipertensi kronis adalah hipertensi yang terjadi sebelum kehamilan dan berlanjut saat hamil.

Dalam artian, ibu hamil memang sudah mengalami kondisi ini sebelumnya.

"Kalau hipertensi kronis ini adalah suatu hipertensi yang memang sebelum kehamilan itu terjadi peningkatan tekanan darah," kata dr. Bambang.

"Jadi awalnya sebelum hamil seorang ibu itu mempunyai tensi tinggi kemudian berlanjut sampai dengan persalinan tensinya tetap tinggi, itu dikatakan suatu hipertensi kronis."

Baca juga: Mimisan Parah Tanpa Penyebab yang Jelas? Waspada, Bisa Jadi Tanda Hipertensi

Hipertensi Gestasional

ilustrasi seseorang yang mengalami hipertensi
ilustrasi seseorang yang mengalami hipertensi (pixabay.com)
2 dari 3 halaman

Pada hipertensi gestasional, terjadi peningkatan tekanan darah ibu pada usia kehamilan 20 minggu.

Padahal sebelumnya tekanan darah terbilang normal.

"Hipertensi gestasional jadi yaitu ibu hamil yang memang tensinya itu pada saat sebelum hamil itu normal."

"Kemudian pada usia kehamilan 20 minggu itu terjadi peningkatan tensi tapi tidak disertai dengan gejala-gejala yang lain."

Pada kasus ini, setelah persalinan tekanan darah ibu akan kembali normal.

Baca juga: Waspada, Hipertensi Dapat Merusak Ginjal jika Tak Mendapatkan Penanganan, Simak Penjelasan Dokter

Preeklamsia

ilustrasi seseorang yang mengalami hipertensi
ilustrasi seseorang yang mengalami hipertensi (health.kompas.com)

Sementara preeklamsia adalah meningkatnya tekanan darah pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu disertai gejala-gejala lainnya.

"Kemudian kalau suatu preeklamsia itu adalah suatu tekanan darah yang meningkat pada kehamilan lebih dari 20 minggu disertai dengan pemeriksaan laboratorium itu adanya suatu gejala preeklamsia," kata dr. Bambang.

"Salah satunya adalah protein urea, ataupun secara klinis kita bisa menemukan misalnya bengkak pada kaki, ataupun pemeriksaan tambahan lain."

"Misalnya pemeriksaan laboratoriumnya itu ada fungsi hati yang meningkat atau fungsi ginjalnya yang meningkat," pungkasnya.

Baca juga: dr. Mustopa Sp.PD Beberkan Olahraga yang Disarankan untuk Penderita Hipertensi

3 dari 3 halaman

Faktor risiko

ilustrasi seseorang yang mengalami hipertensi
ilustrasi seseorang yang mengalami hipertensi (freepik.com)

Diberitakan sebelumnya, dalam forum yang sama, dr. Bambang menjelaskan ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi selama kehamilan.

Misalnya, dr. Bambang menyebut faktor keluarga, penyakit diabetes melitus, ataupun memang ada riwayat hipertensi.

"Kemudian kira-kira faktor apa saja faktor risiko untuk terjadinya suatu hipertensi. Terjadinya suatu hipertensi biasanya pada kasus-kasus salah satunya memang ada riwayat preeklamsia pada keluarganya," katanya.

"Itu juga bisa mempengaruhi terjadinya peningkatan tensi."

"Kemudian memang ada suatu penyakit metabolik pada ibunya misalnya ada DM. Ataupun ibu hamil itu tadi memang ada riwayat hipertensi sebelumnya. Itu juga bisa menyebabkan terjadi hipertensi pada kehamilan."

"Bagaimana untuk menilai suatu hipertensi? Suatu hipertensi bila tekanan darahnya itu minimal 140/90 itu sudah dikatakan suatu hipertensi. Apalagi misalnya kok terjadi kenaikan tensi 150/90 kita perlu waspada," pungkasnya.

Dapatkan produk kesehatan di sini

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

 
Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comhipertensiDokter Spesialis Kandungandr. Bambang EkowiyonoRS Nirmala Suriibu hamil
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved