TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RS Nirmala Suri Sukoharjo, dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG memberikan penjelasan mengenai kondisi hipertensi atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil.
Hal itu dia paparkan ketika menjadi narasumber program Healthy Talk TribunHealth.com.
Kepada TribunHealth.com, dr. Bambang Ekowiyono menyebut seorang ibu hamil bisa mengalami tekanan darah tinggi meskipun sebelumnya normal dan tidak memiliki riwayat kondisi ini.
"Kejadian tekanan darah tinggi ini bisa terjadi pada seorang ibu hamil dengan tekanan darah yang normal, bisa terjadi namanya hipertensi gestasional," katanya.
Baca juga: Mimisan Parah Tanpa Penyebab yang Jelas? Waspada, Bisa Jadi Tanda Hipertensi
Hipertensi gestasional didefinisikan sebagai tekanan darah yang meningkat pada usia kehamilan 20 minggu.
Namun kondisi ini umumnya akan kembali normal setelah persalinan.
"Jadi, pada seorang ibu hamil pada saat trimester pertama kadang-kadang dilakukan pemeriksaan tensinya normal."
"Kemudian kok pada trimester kedua ataupun ketiga terjadi peningkatan tensi, itu dinamakan suatu hipertensi gestasional," penjelasan dr. Bambang lebih lanjut.
Baca juga: Mudah Marah dan Stres Dapat Memperberat Kondisi Ibu Hamil yang Mengalami Hipertensi
Selanjutnya, ketika ibu hamil sudah mengalami hipertensi maka perlu dicari penyebabnya, apakah disertai preeklamsia atau tidak.
"Ini pun perlu dilakukan telaah apakah ada suatu protein urea."
"Jadi, protein urea adalah dari pemeriksaan laboratorium pada urine ditemukan adanya suatu protein."
"Kalau ditemukan hasilnya positif, itu menandakan suatu hipertensi dengan preeklamsia. Jadi, itu disebut dengan suatu preeklamsia," paparnya.
Faktor risiko
Baca juga: 5 Tips Mengatur Pola Makan untuk Penderita Diabetes, Porsi Makan Tidak Boleh Terlalu Besar
Ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi selama kehamilan.
Misalnya, dr. Bambang menyebut faktor keluarga, penyakit diabetes melitus, ataupun memang ada riwayat hipertensi.
"Kemudian kira-kira faktor apa saja faktor risiko untuk terjadinya suatu hipertensi. Terjadinya suatu hipertensi biasanya pada kasus-kasus salah satunya memang ada riwayat preeklamsia pada keluarganya," katanya.
"Itu juga bisa mempengaruhi terjadinya peningkatan tensi."
"Kemudian memang ada suatu penyakit metabolik pada ibunya misalnya ada DM. Ataupun ibu hamil itu tadi memang ada riwayat hipertensi sebelumnya. Itu juga bisa menyebabkan terjadi hipertensi pada kehamilan."
"Bagaimana untuk menilai suatu hipertensi? Suatu hipertensi bila tekanan darahnya itu minimal 140/90 itu sudah dikatakan suatu hipertensi. Apalagi misalnya kok terjadi kenaikan tensi 150/90 kita perlu waspada," pungkasnya.
Dapatkan produk kesehatan di sini
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)