TRIBUNHEALTH.COM - Ketika seseorang didiagnosis menderita batu kantung empedu, prosedur apa yang harus dilakukan selanjutnya?
Dokter spesialis bedah digestif, dr. Andry Irawan menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Warta Kota Production.
"Bila didiagnosis batu kantung empedu tentunya pasien harus berobat untuk menentukan apakah batu kantung empedu ini masih bisa kita gunakan obat-obatan saja atau harus dengan tindakan operasi. Tentunya iitu dulu ditentukan, nanti ada beberapa parameter yang digunakan untuk menentukan apakah layak pengobatan saja atau harus dengan operasi bahkan harus segera dioperasi," kata dr. Andry Irawan

Baca juga: Sebenarnya Fungsi dari Kantung Empedu untuk Apa? Ini Kata dr. Andry Irawan Sp.B-KBD
Apakah batu kantung empedu apa bisa pecah?
"Kalau pecah itu misalnya udah infeksi berat, biasanya itu jadi nanah di dalamnya bisa kita sebut Empiema grbaredel. Biasanya diawali dengan Kolesistitis dulu, kolesistitis itu ada infeksi di kantung empedunya. Kemudian dia dibiarkan dan menjadi nanah di kantung empedunya. Jadi kita sebut empiema gabredel," lanjutnya
Tubuh kita akan merespon, artinya melokalisir infeksi agar tidak kemana-mana.
Biasanya akan terjadi penempelan usus atau lemak-lemak usus di dekat kantung empedu.
"Nah kalau mekanisme pelindungan itu gagal, dia pecah, dia bisa menyebar ke seluruh perut. Sehingga menngakibatkan Peritonitis atau infeksi dalam rongga intra peritoneal. Kemudian kalau dia terlokalisir kadang-kadang dia bisa mengakibatkan Fistula. Fistula itu ada hubungan saluran yang tidak normal antara satu organ dengan organ yang lain," jelas dr. Andry
Baca juga: Apa Sih Penyebab Batu Empedu Berbau Menyengat? Ini Kata dr. Andry Irawan Sp.B-KBD
Contoh dari fistula ialah menyebabkan fistula ke arah usus, jadi batu bisa melewati fistula yang tidak normal dan bisa masuk ke usus.
Selain itu dia juga bisa mengakibatkan sumbatan pada usus.
Batu yang jatuh dari kantung empedu bisa sampai sejauh itu.
"Untuk prosesnya ya memang harus berobat. Kita tentukan dulu status dan kondisi pasien saat datang di rumah sakit dengan kondisi kantung empedu yang seperti apa. Apakah sudha pecah seperti tadi, apakah sudha mengakibatkan fistulasi atau komplikasi lain, atau masih dalam bentuk yang normal begitu. Itu nanti akan mempengaruhi rencana-rencana tindakan kita nanti." pungkasnya
Ini disampaikan pada channel YouTube Warta Kota Production bersama dengan dr. Andry Irawan Sp.B-KBD. Seorang dokter spesialis bedah digestif dari Rumah Sakit St Carolus Summarecon Serpong, Tangerang.
(TribunHealth.com/PP)