TRIBUNHEALTH.COM - Sosok Sindy Suwanda, dokter muda nan cantik lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) saat usianya masih 20 tahun.
Kisah Sindy Suwanda bisa menginspirasi rekan atau junior dan juga siapapun di luar sana yang sedang berjuang untuk menyelesaikan studi.
Tak cuma lulus di usia muda, pendidikan Sindy Suwanda di UGM berbekal dengan ijazah paket C, dilansir dari laman Surya.co.id.
Sindy Suwanda ialah mahasiswi Fakultas Keodktera Hewan di UGM yang saat ini sedang menjalani Koas (Koasisten, kegiatan oraktik para dokter muda di rumah sakit) untuk mendapatkan gelar dokter hewan yang menjadi cita-citanya.
Dikutip dari Surya.co.id dan dilanisr dari Tribun Jabar, kisah inspiratif tersebut dimulai Sindy lantaran ia sering mengikuti kelas akselerasi saat SMP hingga SMA.
Ia mengatakan alasan dalam memilih kelas akselerasi ini tidak hanya alasan memiliki otak yang cerdas.
Baca juga: Putri Ariani Dapat Sertifikat Hak Cipta Lagu, Royalti Besar untuk Lagu Ciptaannya
"Kalau pintar itu ya pasti lebih banyak juga yang pintar. Cuma saya memang kebetulan home schoolingnya mengadakan akselerasi dan ya sudah coba dijalani," ujar Sindy saat dihubungi, Sabtu (1/7/2023).
Sebelumnya Ia mengikuti sekolah formal di SMP Swasta namun akhirnya dilanjutkan dengan program home schooling di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Wirayudha Kirana.
Oleh karena itu pada saat lulus SMA, Sindy pun mengambil ujian Paket C sebagai pengganti ujian nasional yang biasanya diikuti oleh murid sekolah pada umumnya.
Sindy menyampaikan, ia sudah sering mendapatkan kabar bila lulusan Paket C kemungkinan akan sulit masuk kuliah negeri.
"Di PKBM Wirayudha Kirana sebelumnya ada alumni yang bisa masuk kuliah tapi masuknya swasta. Tapi seenggaknya lega karena gosip Paket C nggak bisa masuk kuliah itu salah," ucap Sindy.
Sejak awal, Sindy sudah mengincar untuk kuliah di perguruan tinggi negeri, ia pun mengikuti tes jalur Sekolah Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Baca juga: Kekacauan Sapi Kurban Dewi Perssik Berlanjut, Depe Merasa Difitnah, Sebut Lawannya Tak Hanya Pak RT
Saat pendaftaran, ia melihat ternyata lulusan paket C bisa ikut SBMPTN karena tertera dalam pilihannya.
Tak disangka, ia mampu masuk ke UGN sebagai pilihan utamanya.
Selama menjalani test SBMPTN, Sindy mengatakan ia tidak terlalu kesulitan karena pelajaran saat home schooling cukup membantunya dalam menyelesaikan soal.
"PKBM itu lebih santai dan belajarnya bisa fokus mendalami mata pelajaran yang di inginkan, jadi ketika mengerjakan test SBMPTN sudah familiar akan tipe soalnya," ujarnya.
Sebagai lulusan Paket C dan berhasil masuk perguruan tinggi negeri yang tentunya tidak mudah, Sindy pun memberikan tips-nya.
"Fokus saja dengan tujuan mau kemana dan fokus ke mata pelajaran jadi tidak keteteran waktu belajarnya. SBMPTN itu tidak liat sekolah dari mana tetapi liat hasilnya, jadi maksimalkan dengan baik," kata Sindy.
Dari perjalanan pendidikannya, Sindy berharap cita-citanya menjadi dokter hewan bisa tercapai, lantaran ia ingin membantu orang lain melalui dokter hewan, tidak hanya bantu hewannya saja tetapi juga pemiliknya.
(TribunHealth.com/PP)