TRIBUNHEALTH.COM - Anak yang mengalami cacingan tentunya akan sulit berkonsentrasi.
Apa kaitan kecacingan dan mengganggu konsentrasi?
Dokter spesialis anak, konsultan infeksi dan penyakit tropis, dr. Ayodhia Pitaloka menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.
"Yang paling sering menyebabkan gangguan konsentrasi itu kalau cacing kremi. Nah cacing kremi itu yang kecil-kecil ya seperti parut kelapa, itu cacingnya biasa ke luar ke anus pada saat anak tidur, di jam 12 jam 1 misalnya," kata dr. Ayodhia Pitaloka

Baca juga: Jangan Salah, Anak-anak Maupun Dewasa Memiliki Risiko yang Sama Terjadinya Kecacingan
Sehingga membuat kualitas tidur tidak bagus, anak akan mengalami gatal.
"Kalau kualitas tidurnya gak bagus, maka besoknya dia gak akan bisa bangun dengan segar misalnya. Sehingga performa di sekolah juga gak akan oke, gitu. Jadi ini kaitannya," lanjutnya
Berapa lama masa inkubasi cacing mulai masuk ke tubuh hingga mengakibatkan gejala?
"Jadi kalau kita ngomongin masa inkubasi berarti masuknya parasit, kuman, bakteri, virus ke dalam tubuh sampai muncul gejala. Untuk infeksi kecacingan ini berkisar sekitar 2 minggu prosesnya. Jadi dia main dengan tanah tadinya, sampai dia mengalami gejala-gejala tadi bisa dalam waktu 2 minggu tersebut," jelasnya
Seringkali infeksi kecacingan ini diabaikan karena tidak terlalu banyak menyebabkan kematian, sehingga dianggap penyakit yang biasa.
Baca juga: Kontak dengan Tanah Menjadi Penularan Kecacingan, Berikut Penjelasan dr. Ayodhia Sp. A
Padahal, dampak dari kecacingan sangat besar.
Gejala yang paling sering muncul ialah tidak berkonsemtrasi saat di sekolah.
Bila tidak bisa konsentrasi, maka performa anak tersebut akan kurang.
Selain itu gejala dari kecacingan seperti sakit perut, diare, bahkan mimpi buruk terutama oleh cacing kremi.
Karena cacing kremi keluar pada malam hari di anus dan mengakibatkan rasa gatal.
Sehingga kualitas tidur anak-anak terganggu.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Ayodhia Pitaloka P. Mked (Ped), Sp.A(K), Ph.D (CTM). Seorang dokter spesialis anak, konsultan infeksi dan penyakit tropis.
(TribunHealth.com/PP)