Breaking News:

Trend dan Viral

Seorang Pria Tak Bisa Menua setelah Operasi Tumor Otak, Wajahnya Masih Seperti Anak 13 Tahun

Setelah menjalani operasi tumor otak, wajah pria ini berhenti menua setelah belasan tahun lamanya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Oddity Central
Viral kisah pria tak bisa menua setelah operasi tumor otak 

TRIBUNHEALTH.COM - Penampilan seorang pria justru tampak tak menua setelah didiagnosis penyakit tumor otak.

Meski dirinya sudah berusia 23 tahun, penampilannya dinilai sepuluh tahun lebih muda, yang artinya masih seperti anak 13 tahun.

Padahal tumor otak yang dia derita terbilang sangat langka dan bersifat agresif.

Dilansir TribunHealth.com dari Oddity Central, berikut ini fakta-faktanya.

Bermula dari sakit kepala

ilustrasi seseorang yang mengalami nyeri kepala
ilustrasi seseorang yang mengalami nyeri kepala (kompas.com)

Luiz, yang lebih dikenal sebagai Guto berasal dari kota Passo Fundo, di Brasil Selatan.

Awalnya Guto memiliki kehidupan yang sangat normal sampai usia 7 tahun.

Kala itu ia mulai mengalami sakit kepala yang menyiksa yang semakin sering muncul seiring berjalannya waktu.

Orang tua Guto sudah memeriksakan dirinya ke berbagai dokter namun tak satu pun dari mereka bisa mendiagnosis dengan pasti.

Bahkan sakit kepala mulai memengaruhi aktivitas sekolah dan kehidupan sehari-harinya.

2 dari 4 halaman

Ada yang mengklaim bahwa itu hanya virus, sementara yang lain mengatakan bahwa itu adalah kondisi psikologis, atau dia hanya mengada-ada karena malas.

Baca juga: Redupkan Lampu dan Lakukan Sederet Tips Ini untuk Redakan Sakit Kepala, Alami Tanpa Obat

Tumor otak yang sangat langka

ilustrasi tumor otak
ilustrasi tumor otak (jakarta.tribunnews.com)

Setelah bocah itu menderita kejang, dia dibawa ke rumah sakit kota yang pada akhirnya menjadi titik terungkapnya penyakit yang dia alami.

Guto didiagnosis menderita craniopharyngioma, sejenis tumor otak yang sangat langka yang menyerang sekitar satu dari sejuta orang.

Dokter memberi tahu bibi bocah itu bahwa mereka harus mengoperasinya untuk mengangkat sebagian tumor, atau dia akan mati dalam hitungan hari.

Namun, operasi itu sendiri menimbulkan banyak risiko, karena lokasi tumor membuat Luiz kehilangan kemampuannya untuk berjalan, berbicara, atau menggerakkan matanya.

Selain itu, pertumbuhannya juga dapat terpengaruh.

Pada akhirnya, keluarganya memutuskan untuk mengambil semua riisko demi menyelamatkan nyawa bocah itu.

Baca juga: Tumor Otak yang Ketahuan Lebih Awal dan Segera Ditangani Bisa Sembuh Seperti Semula

Pertumbuhan terhenti

Viral kisah pria tak bisa menua setelah operasi tumor otak
Viral kisah pria tak bisa menua setelah operasi tumor otak (Oddity Central)

Setelah operasi, Guto ditempatkan di ruang kaca di mana dia diawasi sepanjang waktu karena dokter ingin melihat apakah dia akan mengalami kejang atau menunjukkan gejala yang tidak biasa.

3 dari 4 halaman

Beruntung, dia pulih dengan sempurna, namun setelah melakukan serangkaian tes, dokter menyampaikan beberapa berita suram.

Selama operasi, kelenjar pituitari Guto telah terpengaruh, dan kemungkinan besar dia akan berhenti tumbuh secara normal.

Bisa dalam satu, dua, atau tiga tahun, tidak ada yang tahu pasti.

Dia berhenti tumbuh saat usianya sekitar 12 tahun, dan hari ini, di usia 23 tahun, dia masih terlihat setidaknya satu dekade lebih muda.

Dokter hanya mampu mengangkat sekitar 20 persen dari craniopharyngioma tanpa menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada otaknya, sehingga ia harus menjalani beberapa sesi kemoterapi untuk mengecilkan tumornya.

Dokter dapat mengganti fungsi kelenjar hipofisis Guto dengan menyuntik anak laki-laki itu dengan hormon pertumbuhan, tetapi itu juga berisiko memperbesar tumor, sehingga keluarga anak laki-laki itu memutuskan untuk tidak melakukannya.

Sempat frustrasi

Viral kisah pria tak bisa menua setelah operasi tumor otak
Viral kisah pria tak bisa menua setelah operasi tumor otak (Oddity Central)

Ketika dia berhenti tumbuh, hidup Luiz Augusto berubah.

Dia menghadapi tantangan terbesar dalam menerima kondisinya dan fakta bahwa dia tidak akan pernah tumbuh sesuai usianya lagi.

Dia memberontak, berhenti berbicara dengan siapa pun di sekolah, termasuk guru, dan keluarganya adalah satu-satunya yang membantunya mengatasi kesedihannya.

4 dari 4 halaman

“Tanpa keluarga saya, saya tidak akan bisa mengatasinya. Saya kenal orang yang mengidap kanker dan meninggalkan segalanya,” kata Guto kepada BBC .

"Hari ini saya tidak peduli dengan orang lain. Saya berteman dengan orang tua, dengan orang berusia 20, 30, 40 tahun, dan mereka tidak menghakimi saya, mereka tidak mengatakan apa pun kepada saya. Hari ini saya sangat baik, saya banyak bicara dan saya tidak malu pada apa pun."

Saat ini, Guto yang berusia 23 tahun memiliki tinggi 1,62 meter, berat sekitar 50kg, dan terlihat tidak lebih dari 13 tahun, tetapi dia tidak lagi membiarkan hal itu memengaruhi dirinya.

Dia senang dia masih hidup setelah beberapa tahun kemoterapi dan total 12 operasi kepala, termasuk pemasangan katup untuk mengalirkan cairan serebrospinal di tengkoraknya.

Ia masih memiliki tumor seukuran kacang di otaknya, namun tidak lagi mengalami sakit kepala.

Dapatkan produk kesehatan di sini

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tumor OtakanakOperasiViralRemajapria tak bisa tua Rohidin Mersyah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved