TRIBUNHEALTH.COM - Tanda-tanda impulsif pada anak, biasanya berlangsung hingga dewasa atau tidak?
Dokter spesialis anak, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo menyampaikan tanggapannnya pada tayangan YouTube Tribunnnews.com.
"Ya kalau tidak diobati bisa sampai dewasa, kalau tidak diobati dengan baik. Oleh karena itu harus segera dilakukan deteksi dini, bahwa anak itu menderita ADHD, kemudian segera diobati," ujar Prof. Dr. dr. Harsono Salimo
Karena semakin dini pemberian obatnya, kemungkinan anak bisa sembuh sangat lebih besar.

Baca juga: Banyak Tanda-tanda yang Mudah Dikenali bila Anak Mengalami ADHD, Ini Kata Prof. Dr. dr. Harsono
"Dari pada anak udah umur 8 tahun baru dibawa ke dokter itu kan untuk sembuh menjadi kurang," lanjutnya
Anak dengan kondisi ADHD bisa dideteksi dari usia berapa?
"Sejak umur 3 tahun sudah bisa dilihat anak itu hiperaktif atau tidak. Kalau anak itu sudah bisa lari-lari, bisa naik tangga dan sebagainya itu bisa diketahui sejak umur 3 tahun," imbuhnya
Apakah disertai dengan gangguan perkembangan lain?
"Ada, kadang-kadang disertai gangguan perkembangan lain. Ada anak yang ADHD disertai dengan anak autis juga ada, anak ADHD disertai dengan gangguan perilaku juga bisa, anak ADHD disertai gangguan gangguan lambat bicara juga bisa, speech delay juga bisa. Jadi tidak murtni ada ADHD saja ya," kata Prof. dr. Salimo
ADHD sendiri secara definisi adalah suatu gangguan perkembangan yang ditandai dengan ketidakmampuan mempertahankan perhatian.
Baca juga: Dokter Spesialis Anak Jelaskan Pengertian Kondisi ADHD yang Perlu Diketahui Orang Tua
Jadi anak tidak bisa mempertahankan pada sesuatu hal dan juga tidak bisa mengatur tingkat aktivitasnya dan juga tidak bisa mengontrol tingkah lakunya yang menadadak impulsif.
Memang banyak yang bingung antara ADHD dengan definisi di yang disampaikan Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, yaitu gangguan memperhatikan perhatian atau hyperaktif atau aktif.
"Kalau hyperaktif biasa anak naik meja kemudian turun, disuruh ibuknya ambl sapu dia nyapu terus itu hyperaktif. Dan juga saat-saat ini anak harus aktif, kalau tiadk aktif justru ada gangguannya," lanjutnya
Jadi dibedakan menjadi 3 gangguan yakni :
- Aktif
Anak yang aktif memang normal.
Baca juga: ADHD Lebih Banyak Terjadi Pada Pria atau Perempuan? Ini Prevalensinya Menurut Psikolog Klinis Anak
- Hyperaktif
Memang anak tersebut bergerak terus dan memiliki tujuannya.
Misalkan anak menyapu, sepak bola, badminton.
- ADHD
Sedangkan pada anak ADHD tidak ada tujuannya, anak kesana kemari gerakan tidak bisa dikontrol dan tidak bisa memahami suatu hal yang harus dipahami.
"Aktif dan hyperaktif itu masih normal, tapi kalau ADHD itu sudah ada gangguan di otaknua," timpal Prof. Dr. dr. Harsono Salimo
Baca juga: Kenali Beberapa Gejala yang Muncul dan Terapi untuk Anak dengan ADHD
Aktif tentunya berbeda dengan ADHD dan seringkali orangtua tidak bisa membedakannya.
"Hyperaktif itu anak bergerak terus tapi masih ada tujuannya. Kalau disuruh menulis masih bisa konsetrasi, kalau dis sekolah masih bisa duduk manis dan sebagainya. Tapi kalau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) memang gangguan yang tidak bisa memfokuskan suatu perhatian." pungkasnya
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews bersama dengan Prof. Dr. dr. Harsono Salimo Sp.A(K). Seorang dokter spesialis anak konsultan.
(TribunHealth.com/PP)