Breaking News:

dr. Sandra Utami Beberkan Mengenai Thalasemia Carrier yang Perlu Diketahui, Ini Penjelasannya

Thalasenia merupakan kelainan sel darah merah. Thalasemia bisa diturunkan karena genetik.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pexels.com
Ilustrasi penyandang Talasemia. 

TRIBUNHEALTH.COM - Apa yang dimaksud dengan thalasemia carrier?

Dokter spesialis penyakit dalam di Siloam Hospital Kebon Jeruk, dr. Sandra Utami Widiastuti menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube KompasTV.

"Jadi thalasemia carrier atau trait adalah seseorang yang memiliki kelainan genetik juga tehadap thalasemia ini, tapi hanya satu gen yang terganggu," kata dr. Sandra Utami.

"Kalau dia menikah dengan seseorang yang tidak memiliki gen thalasemia, anak-anaknya memiliki risiko juga memiliki thalasemia minor," lanjutnya.

Ilustrasi penyandang Talasemia.
Ilustrasi penyandang Talasemia. (Pexels.com)

Baca juga: Apa Risiko jika Pejuang Thalasemia Menikah? Berikut Penuturan dr. Sandra Utami Sp.PD

Tetapi bila seseorang thalasemia carrier menikah dengan sesama carrier, maka risiko anak memiliki thalasemia mayor juga menjadi lebih besar.

"Jadi biasanya thalasemia carrier itu tidak bergejala atau tidak memiliki keluhan apapun. Tetapi karena ada gangguan genetik ini lah yang memberikan risiko lebih besar terhadap kemungkinan thalasemia pada anak-anak," imbuhnya.

Thalasemia bukan penyakit yang menular.

Thalasemia ini suatu penyakit yang disebabkan karena kelainan genetik, maka yang mengalami thalasemia ini adalah orang-orang yang dilahirkan dari orangtua yang memiliki gen thalasemia sendiri.

Baca juga: dr. Sandra Utami Jelaskan Mengenai Bone Marrow Transplant pada Pasien Thalasemia

Jika seorang lahir dari salah satu orangtua yang memiliki kelainan genetik untuk thalasemia, maka anak yang dilahirkan ini memiliki risiko untuk mengalami thalasemia minor.

"Tetapi kalau kedua-duanya orang tua itu memiliki genetik thalasemia, maka ada kemungkinan anak ini juga lahir sebagai talasemia yang mayor," imbuhnya

2 dari 2 halaman

Kapan thalasemia bisa dideteksi?

"Biasanya thalasemia itu dideteksi setelah 6 bulan masa kehidupan. Jadi kalau seorang bayi lahir, biasanya 6 bulan pertama itu belum kelihatan," lanjutnya.

Mengapa belum kelihatan?

"Karena pada usia sampai 6 bulan itu masih ada yang namanya Hb Fetus (HbF), jadi artinya hemoglobin yang dibawa dari sejak kelahiran sampai usia 6 bulan.

Setelah usia 6 bulan, biasanya Hb Fetus (HbF) ini mulai hancur atau hilang.

Kemudian digantikan dengan Hb dewasa.

"Dan disinilah proses ini dimulai terlihat. Karena Hb dewasa yang dibentuk pada pasien-pasien thalasemia itu kualitasnya tidak baik," ujar dr. Sandra Utami.

Jadi, biasanya talasemia terdeteksi pada usia 6 bulan sampai 2 tahun pertama.

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Sandra Utami Widiastuti, Sp.PD. Seorang dokter spesialis penyakit dalam Siloam Hospital Kebon Jeruk.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
dr. Sandra Utami WidiastutiThalasemiaTribunhealth.com
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved