TRIBUNHEALTH.COM - Apakah dampak dari transfusi darah pada pasien thalasemia bisa juga sebabkan gagal jantung?
Dokter spesialis penyakit dalam di Siloam Hospital Kebon Jeruk, dr. Sandra Utami Widiastuti menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube KompasTV.
"Jadi gagal jantung itu merupakan salah satu komplikasi atau risiko yang sering terdapat pada pasien-pasien thalasemia. Ada 2 sebab sebetulnya," ujar dr. Sandra Utami

Baca juga: Berapa Kali Pasien Thalasemia Mayor Menerima Transfusi Darah? Simak Penjelasan Dokter Berikut
2 sebab gagal jantung pada pasien thalasemia:
- Anemia
"Karena anemianya sendiri, kalau pasien tidak menerima transfusi dengan baik, kemduian dalam jangka waktu yang lama dan dalam kondisi anemia terus maka bisa terjadi gagal jantung," lanjutnya
Karena jantung harus mengkompensasi kebutuhan oksigen yang tidak bisa diakomodir dengan jumlah hemoglobin atau darha merah yang cukup.
- Penumpukan zat besi
Pada pasien thalasemia mayor yang mendapat transfusi darah secara berkala juga berisiko terjadi penumpukan zat besi di dalam tubuhnya.
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Pengidap Thalasemia di Indonesia Cukup Besar? Ini Tanggapan dr. Sandra Utami
"Zat besi yang menumpuk di dalam tubuhnya ini salah satunya juga bisa menumpuk di sel-sel otot jantung. Sehingga merusak kondisi sel otot jantung sendiri yang kita sebut Kardiomiopati," kata dr. Sandra
Kardiomiopati juga bisa menyebabkan gagal jantung.
"Oleh sebab itu untuk mengatasi hal ini, pasien-pasien dengan thalasemia yang menerima transfusi berulang harus menerima juga Iron Chelation Therapy untuk mengikat zat besi dan dibuang tidak menumuk di dalam tubuhnya." timpalnya
Pada pasien thalasemia mayor memang membutuhkan transfusi yang dilakukan secara berkala. Rata-rata itu antara 8-12 kali per tahun untuk thalasemia mayor yang berat
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Sandra Utami Widiastuti, Sp.PD. Seorang dokter spesialis penyakit dalam Siloam Hospital Kebon Jeruk.
(TribunHealth.com/PP)