TRIBUNHEALTH.COM - Setelah melakukan laser bibir, kemudian seseorang kembali merokok apakah bisa mengubah penampilan bibir kembali atau tetap merah merona?
Dokter estetika medis di MS Glow Aesthetic Clinic Bogor, dr. Satya Perdana menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribunhealth.com.
"Ya kalau pasien-pasien saya biasanya yang tidak bisa menghentikan kebiasaan merokok itu saya anjurkan lasernya setidaknya 2 bulan sekali. Jadi terus-terusan, karena kan kala merokok terus-terusan nanti pigmen melaninnya terbentuk lagi. Kalau lasernya gak rutin nanti lama-lama pasti item lagi," kata dr. Satya Perdana

Baca juga: dr. Satya Perdana: Tidak Ada Patokan Usia Tertentu untuk Laser Bibir, Ini Penjelasannya
"Apalagi kalau memang pasiennya udah bilang ke saya 'dok kalau saya berhenti meroko kayaknya gak mungkin, paling hanya mengurangi aja' . Oke kalau hitu berarti lasernya harus rutin setidaknya 2 atau 3 bulan sekali harus laser dibagian bibirnya supaya tidak item lagi," lanjutnya
Laser bibir aman bila dilakukan dalam jangka waktu yang lama.
Karena laser ini targetya hanya lapisan terluar dari bibir.
"Biasanya kalau di klinik itu kami menggunakan laser ND-YAG, ini yang paling aman dan nyaman buat pasien. Bahkan gak perlu anastesi atau tidak perlu dibius dulu. Jadi langsung dikerjakan ke bibir pasien," imbuhnya
Laser ND-YAG menargetkan lapisan terluar dari bibir.
Baca juga: Apakah Prosedur Laser untuk Bibir Aman bila Dilakukan dalam Jangka Waktu Lama? Ini Kata Dokter
Karena pigmen melanin yang ada di bibir biasanya letaknya memang di bagian paling luar.
"Jadi dengan laser ND-YAG ini dia cepat sekali memecah pigmen-pigmen melanin yang sudah terbentuk di bibir. Dipecah menjadi partikel yang lebih kecil, kemudian pigmen yang sudah dipecah ini akan diserap oleh pembuluh darah yang banyak di bibir. Sehingga dalam waktu singkat bibir hitamnya akan langsung hilang," ujar dr. Satya
Tapi ada beberapa pasien, dengan laser ND YAG ternyata masih kurang mempan.
Sehingga harus naik step atau naik level, pakai laser yang sifatnya ablatif.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Satya Perdana. Seorang dokter estetika medis di MS Glow Aesthetic Clinic Bogor.
(TribunHealth.com/PP)