TRIBUNHEALTH.COM - Seks adalah hal yang dibuthkan oleh seseorang.
Sudah tidak heran bila gangguan seksual pada usia lanjut kerap dikeluhkan.
Medical sexolog, dr. Binsar Martin Sinaga menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribunnews.com.
"Saya katakan ada tiga parameter. Pertama, apakah libido dan ereksinya sudah mulai menurun. Kedua, apakah kekuatan fisik itu sudah semakin turun. Ketiga, apakah mood atau gangguan emosional, perasaan itu sudah mulai tidak stabil. Hati-hati, itu tanda kalau kita sudah mulai mengalami problem daripada hormon testosteron," ujar dr. Binsar

Baca juga: Medical Sexolog Beberkan Gangguan Seksual yang Dialami Pria Usia Lanjut, Simak Penjelasannya
Sampai berapa lama seorang pria bisa melakukan kehidupan seksualnya?
"Gak terbatas. Pasien saya yang tercetus sampai 90 tahun masih ada yang berobat. Makanya highlightnya selalu saya katakan 'hari ini zaman maju, zaman modern tidak ada problem seksual yang tidak dapat diobati," lanjutnya
Yang penting adalah support dari pasangan, kesabaran dan kooperatif dari individu yang bersangkutan.
Yang terjadi pada usia lanjut antara lain:
- Gangguan libido
Gangguan libido merupakan nomor satu yang paling sering terjadi pada pria usia lanjut.
"Gangguan libido baru akan diikuti oleh namanya gangguan ereksi," lanjutnya
Baca juga: Apakah pada Wanita Juga Ada Fase Bagun saat Pagi Hari Layaknya Pria? Ini Kata dr. Binsar
- Gangguan ejakulasi
- Tidak mampu orgasme
Artinya sama sekali terganggu dalam hal orgasme.
"Ejakulasinya mungkin terganggu delay, itu namanya gangguan ejakulasi. Tapi pada gangguan orgasme itu sama sekali gak bisa ejakulasi. Itu pada kondisi yang paling berat," ujarnya
"Manusia itu ada 2 tipe, ada tipe 'nerimo' atau pasrah. Tapi ada lagi orang lain yang berkata tidak, sampai usia berapapun tetap kebutuhan seksual itu diperlukan," timpalnya
Baca juga: Apakah Benar Nafsu Pria Lebih Besar dari Wanita, dan Sebaliknya? Ini Kata Medical Sexolog
Apa yang harus kita lakukan?
"Yang pertama kita cek semua, perlu medical check up, perlu parameter demi parameter dalam tubuhnya," lanjut dr. Binsar
Jika ada gangguan, maka harus diobati.
"Kedua, periksa kadar hormon testosteron. Karena kita bicara pria, kita harus periksa kadar hormon testosteron," katanya
"Ketiga, apa yang terjadi dan apa yang dikeluhkan, itu diperbaiki. Ereksinya harus kita perbaiki, ejakulasi yang terganggunya harus kita perbaiki," pungkasnya
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS. Seorang medical sexolog.
(TribunHealth.com/PP)