TRIBUNHEALTH.COM - Tentunya sudah tidak asing mendengar tentang ejakulasi dini.
Apa yang dimaksud dengan ejakulasi dini?
Dokter spesialis urologi, dr. Dandy Tanuwidjadja menyampaikan tanggapanya pada tayangan YouTube TribunCirebon.com
"Ejakulasi dini adalah suatu kondisi dimana ejakulasi saat pria dan wanita melakukan hubungan intim, ejakulasinya terjadi sebelum saat yang diinginkan oleh sang pria maupun pasangannya," kata dr. Dandy.
"Ada kondisi dosebut ejakulasi ini ada kriterianya ya," imbuhnya.
Klik link berikut dan dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan.
Baca juga: Sebelum Melakukan Hubungan Seksual, Apa Saja yang Harus Disiapkan? Ini Tanggapan dr. Binsar Martin
Suatu kondisi disebut ejakulasi dini terdapat kriteria, yakni :
- Waktu
Dari segi waktu ejakulasi terjadi sebelum penetrasi atau kurang dari 1 sampai 3 menit setelah penetrasi terjadi.
Kenapa 1 sampai 3 menit?
Karena secara medis dikenal terdapat dua jenis ejakulasi dini yaitu Lifelong dan Acquired.
"Pada lifelong, ejakulasi dini dialami setiap saat sejak pria memulai aktivitas seksual dan terjadi secara terus menerus bahkan tidak pernah mengalami ejakulasi yang normal," lanjutnya.
"Sedangkan acquired artinya diperoleh, pada masa mudanya pernah mengalami ejakulasi yang normal tetapi beberapa saat dalam hidupnya terjadi ejakulasi dini," pungkas dr. Dandy.
Baca juga: Apa yang Menjadi Faktor Penyebab Ibu Hamil Mengalami Hiperemesis Gravidarum?
- Ketidakmampuan pria untuk mengontrol terjadinya ejakulasi
"Sebenarnya dari diri seorang pria terdapat kemampuan untuk mengontrol. Ketika ada sensasi bahwa ejakulasi sesaat lagi akan terjadi, normalnya pria bisa mengontrol agar ditunda atau ditahan," katanya.
Jika tidak ada kemampuan untuk menahan atau mengontrolnya, maka termasuk salah satu dari kriteria ejakulasi dini.
- Disebut ejakulasi dini jika kondisi ini mengganggu
Kata mengganggu dalam artian mengganggu secara psikis dari dalam diri pasien.
Misalnya mengalami rasa minder, menghindari aktivitas seksual, atau bahkan pada beberapa kasus juga mengganggu hubungan antara pasangannya.
"Disebut ejakulasi dini jika memenuhi kriteria yang disebut diatas. Sebagian faktor penyebab ejakulasi dini lebih mengarah ke psikis atau psikologis seseorang," ujar dr. Dandy.
Baca juga: Ketahui Beberapa Faktor Penyebab Perawatan Behel atau Kawat Gigi Tidak Berhasil, Ini Penjelasannya
Tetapi terdapat beberapa kondisi biologis atau organik yang bisa menyebabkan ejakulasi dini.
Misalkan seperti infeksi saluran kencing atau prostatitis, bisa juga kondisi obesitas.
Menurut penelitian obesitas meningkatkan resiko 3 kali lipat terjadinya ejakulasi dini.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Cirebon bersama dengan dr. Dandy Tanuwidjaja, Sp.U. Seorang dokter spesialis urologi.
(TribunHealth.com/PP)