Breaking News:

Trend dan Viral

Jusuf Kalla Sebut Koalisi Besar Sulit Terwujud, Ketum PKB alias Cak Imin: Namanya Juga Usaha

Ketum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan akan terus mengupayakan supaya koalisi besar terwujud.

Penulis: dhiyanti.nawang | Editor: dhiyanti.nawang
Tribunnews.com
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar bersama Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla 

TRIBUNHEALTH.COM - Ketum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan akan terus mengupayakan supaya koalisi besar terwujud.

Pernyataan ini disampaikannya usai melakukan pertemuan dengan Wapres RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK).

"Koalisi besar memang terus diusahakan. Meskipun tidak mudah dan bahkan menurut Pak JK sulit terjadi, tapi namanya juga usaha, siapa tahu gitu," ucap Cak Imin di kediaman JK, Sabtu (6/5/2023).

Baca juga: Intip Zodiak Besok Senin, 8 Mei 2023 untuk Aries, Gemini hingga Leo: Cancer Tampak Sangat Emosional

Dikutip Tribunhealth.com dari laman Tribunnews.com, ucapan Cak Imin ini juga didukung oleh JK. Menurut JK itu merupakan ide atau wacana yang baik.

Namun secara pelaksanaan politik hal itu sulit terwujud.

Sebab, lanjut JK, terbentuknya koalisi besar akan berujung pada dua calon presiden, yaitu calon presiden dari koalisi besar dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang beranggotakan Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS.

Baca juga: Pernyataan Duta Besar China untuk Perancis Menimbulkan Gelombang Amarah Banyak Negara

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar bersama Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar bersama Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (Tribunnews.com)

Baca juga: Ketahui Beberapa Faktor Penyebab Perawatan Behel atau Kawat Gigi Tidak Berhasil, Ini Penjelasannya

Gagasan mengenai koalisi besar kembali mendapatkan momentumnya saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang semua pimpinan partai politik (parpol) pendukung pemerintah, kecuali Partai NasDem, pada Selasa (2/5/2023).

Adapun komposisi koalisi besar adalah PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Golkar, PKB, PAN, dan PPP.

JK menambahkan, sejarah kepemiluan Indonesia selalu diisi oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, kecuali pada Pemilu 2019 lalu yang mempertemukan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Namanya pemilu, kalau calonnya cuma satu atau dua itu tidak, di mana-mana sejarah tidak terjadi di Indonesia. Minimal tiga. (Dua pasangan calon) hanya terjadi pada waktu kemarin. Biarlah demokrasi ini berjalan, tidak bisa dipaksakan," imbuhnya.

Baca juga: Setelah Kirim Foto Hot ke Pacar, Gadis 17 Tahun Dipaksa Berhubungan Intim: Foto Disebar jika Menolak

2 dari 2 halaman

Klik di sini untuk dapatkan referensi makanan yang sehat dan bergizi untuk menemani aktivitas Anda.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Jusuf KallaMuhaimin IskandarCak IminPKBKoalisi Besar Alwi Shihab
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved