TRIBUNHEALTH.COM - Sarneli (70), seorang pria lansia asal Banten yang mengumpulkan uang selama puluhan tahun.
Uang tersebut disimpan di dalam ember dan plastik besar berwarna merah dengan total mencapai Rp 104 juta.
Rupanya, uang tersebut adalah hasil pendapatan yang diterima Sarneli sebagai penggembala bebek.
Tetapi sejak menderita sakit, Sarneli terbaring lemah dan hanya mengandalkan saudara dan tetangga.
Setelah dibantu dihitung oleh warga, ditemukan beberapa uang pecahan Rp10.000, Rp20.000, hingga Rp100.000 dengan cetakan lama atau emisi tahun 1990-an.
Baca juga: Ini 12 Ramalan Zodiak Mulai dari Asmara, Karier hingga Kesehatan Besok Hari Minggu, 30 April 2023
Inilah fakta-fakta terkait penimbunan uang ratusan juta oleh Sarneli:
1. Sejumlah uang bisa ditukar
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Banten, mengunjungi kediaman Kakek Sarneli (70), di Karundang, Kota Serang, Kamis (27/04/2023).
Kunjungan BI Banten tersebut bermaksud untuk memastikan dan memeriksa kondisi uang yang berhasil dikumpulkan oleh kakek Sarneli.
Baca juga: Pahami Prosedur yang Harus Ditaati setelah Melakukan Perawatan Behel, Begini Kata Dokter Gigi

Baca juga: Ketahui Dampak Terburuk yang Bisa Terjadi Apabila Lupa Kontrol Behel, Simak Selengkapnya
Kepala Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) KPW BI Banten, Syahrun Romadhoni mengatakan jika usai dilihat uang pecahan sebagian besar berupa pecahan kecil mulai dari Rp1.000 hingga Rp10.000.
Tidak hanya itu saja, petugas BI juga menemukan sebagian uang kertas yang sudah tua, yaitu uang kertas pecahan Rp 10.000, Rp 20.000, dan Rp 50.000 seri tahun 1998 dan 1999.
"Kita juga tadi temukan beberapa uang kertas dengan emisi lama ya, tahun 1998 dan 1999, ini sudah tidak bisa ditukarkan," pungkasnya saat di lokasi.
Syahrun menjelaskan, untuk emisi tersebut sesuai peraturan Bank Indonesia nomor 10/3/PBI/2008, sudah ditarik dari peredaran sejak tahun 2018 dan telah habis masa penukarannya.
Namun, untuk uang kertas lainnya sebagian besar masih berlaku dan masih bisa ditukarkan di BI maupun bank umum lainnya.
"Tapi sebagian besar uang kertasnya itu masih berlaku dan bisa ditukarkan," imbuhnya.
Selain itu, BI juga telah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan siap memfasilitasi untuk penukaran uang yang masih berlaku.
Meski pun terdapat beberapa pecahan uang yang dalam kondisi rusak, dan dipastikan dapat ditukarkan dengan uang layak edar ke Bank Indonesia dan Bank Umum lainnya.
"Bank Indonesia siap untuk memfasilitasi proses penukaran uang tersebut," lanjutnya.
"Tadi juga sudah kami beri edukasi tata cara penukaran dan penyusunan uangnya berdasarkan nominal dan tahun emisi," pungkasnya.
Bahkan, pihak BI juga memberikan pilihan kepada keluarga untuk menyimpan uang kertas di rekening bank komersial atau menukarnya dengan Bank Indonesia.
Baca juga: VIRAL Wajah Asli Syakirah Muncul di TikTok, Durasi Video Terbaru Hanya 9 Detik Ditonton Jutaan Kali

Baca juga: Ramalan 5 Zodiak Paling Beruntung Hari Sabtu, 29 April 2023
2. Ada uang yang hilang
Pasalnya uang milik kakek Sarneli (70) warga Kelurahan Karundang, Kampung Karundang Lor, Kecamatan Cipocok, Kota Serang, hilang usai dihitung oleh keluarga dan tetangga.
Diketahui, uang yang hilang milik kakek Sarneli tersebut merupakan emisi lama tahun 1998 dan 1999.
Hal tersebut dikatakan keluarga kakek Sarneli, Ola Sahala saat Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Banten mengunjungi kediamannya, Kamis (27/04/2023).
Ola Sahala menjelaskan jika uang milik saudaranya tersebut terdiri dari beberapa uang pecahan Rp10.000, Rp 20.000, hingga Rp 100.000.
Namun, sebagian uang pecahan besar tersebut sudah tidak ada, hanya menyisakan beberapa pecahan kecil.
"Pecahan besar memang ada tapi itu tahun lama yang Rp100 an. Tapi engga tahu kemana soalnya kemarinkan banyak warga yang bantu ngitungin," ulasnya.
Baca juga: Berikut Masalah-masalah yang Akan Dialami Wanita Ketika Periode Menopause, Ini Selengkapnya
3. Pihak keluarga terkejut
Ola Sahala mengaku sangat terkejut dan tidak menyangka dapat mengumpulkan uang sebanyak itu.
"Saya juga kaget pas tahu Pak Sarneli ini punya tabungan. Awalnya saudara yang nanya karena kodisinya beliau inikan sakitnya udah lama," tuturnya.
Pria ini mengatakan, uang tersebut disimpan di dalam ember dan plastik yang disusun di tempat tidurnya.
"Selama ini saya engga tahu kalau beliau selalu menyimpan uang yang didapatnya. Pas ditemuin ya itu ada yang disimpan di ember ada juga di plastik," ujarnya.
Sebelum jatuh sakit, kakek Sarneli ini diketahui bekerja sebagai penggembala bebek di sekitar kampung.
Namun pada saat jatuh sakit kakek ini hanya bisa terbaring lemah dan hanya mengandalkan bantuan dari saudara dan tetangganya.
"Sakit kakinya kanannya luka jadi engga bisa jalan, ya sekarang sehari-harinya tiduran aja, kalau makan atau apa ya sama kita," ucapnya.
Dirinya juga mengatakan uang yang berhasil dikumpulkan oleh kakek Sarneli sebanyak Rp104 juta. Yang nantinya akan disimpan untuk keperluan dan kebutuhannya.
Selain itu, ia juga mengatakan beberapa uang yang berhasil dikumpulkan kurang lebih Rp10 juta mengalami kerusakan. Namun sisanya masih dalam kondisi baik.
Baca juga: Rupanya Perawatan Behel Sudah Ada Sejak Dulu, Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia Ungkap Sejarahnya
Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.