Breaking News:

dr. Satya Perdana Paparkan Kriteria yang Boleh dan Tidak Boleh Melakukan Infus Whitening

dr. Satya Perdana sebut, tak hanya untuk mencerahkan kulit wajah saja, infus whitening juga bermanfaat untuk mencerahkan kulit secara keseluruhan.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
motherhomecarekar.com
Ilustrasi treatment infus whitening, simak penjelasan dr. Satya Perdana mengenai kriteria yang boleh dan tidak boleh melakukan infus whitening 

TRIBUNHEALTH.COM - Infus whitening ialah metode perawatan kulit yang bermanfaat untuk mencerahkan kulit hingga meratakan warna kulit.

dr. Satya Perdana menuturkan, tak hanya untuk mencerahkan kulit wajah saja, infus whitening juga bermanfaat untuk mencerahkan kulit secara keseluruhan.

Pasalnya tubuh kita setiap hari diserang oleh radikal bebas dari polusi, asap rokok, hingga pola hidup yang kurang sehat.

Karena hal tersebut, tubuh membutuhkan yang namanya antioksidan.

Baca juga: Insecure Karena Permasalahan Kulit? Dokter Kecantikan Paparkan Cara untuk Mengatasinya

Ilustrasi treatment infus whitening, simak penjelasan dr. Satya Perdana mengenai kriteria yang boleh dan tidak boleh melakukan infus whitening
Ilustrasi treatment infus whitening, simak penjelasan dr. Satya Perdana mengenai kriteria yang boleh dan tidak boleh melakukan infus whitening (lifestyle.kompas.com)

Baca juga: Marak Tren Glass Skin, Dokter Kecantikan Bagikan Tahapan untuk Mendapatkan Tampilan Wajah Glass Skin

Antioksidan yang dapat diproduksi oleh tubuh dengan sendirinya disebut dengan glutathione, namun hanya diproduksi dalam jumlah kecil.

Berkembangnya teknologi yang semakin canggih, glutathione mulai diproduksi oleh pabrik yang kemudian dapat dimasukkan ke dalam tubuh melalui infus.

Hal tersebut disampaikan oleh Estetika Medis di MS Glow Aesthetic Clinic Bogor, dr. Satya Perdana yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health.

Menurut dr. Satya Perdana, awalnya glutathione ini memang hanya didapatkan melalui infus, namun seiring berkembangnya dunia kecantikan, glutathione dapat diperoleh melalui suplemen dalam bentuk minum berupa kapsul ataupun minuman sachet.

Selain itu, dunia kecantikan berinovasi lagi di mana glutathione dimasukkan ke dalam produk kecantikan berupa krim, masker, dan produk kecantikan lainnya.

Baca juga: Dokter Kecantikan Bagikan Tips Memilih Sunscreen & Cara Menggunakan Sunscreen dengan Baik dan Benar

Ilustrasi seseorang yang melakukan infus whitening, simak penjelasan dr. Satya Perdana mengenai kriteria yang boleh dan tidak boleh melakukan infus whitening
Ilustrasi seseorang yang melakukan infus whitening, simak penjelasan dr. Satya Perdana mengenai kriteria yang boleh dan tidak boleh melakukan infus whitening (motherhomecarekar.com)

Baca juga: Apakah Aman Melakukan Perawatan Kecantikan Filler dan Botox? Begini Penjelasan dr. Qori Lestari

Meskipun begitu, infus whitening tetap menjadi pilihan populer yang diminati oleh banyak orang guna untuk mendapatkan kulit yang cerah.

2 dari 3 halaman

Berikut ini dr. Satya Perdana paparan kriteria pasien yang diperbolehkan untuk melakukan infus whitening.

- pasien tidak boleh takut disuntik atau tidak boleh fobia jarum suntik

- pasien harus dalam keadaan sehat

Berikut ini terdapat produk kecantikan yang dapat mencerahkan kulit dan merawat kulit tetap sehat, klik di sini untuk mendapatkannya.

dr. Satya Perdana menjelaskan, infus whitening memiliki kandungan berupa antioksidan dan vitamin dengan dosis tinggi.

Baca juga: Kulit Kering Saat Puasa, Wajar atau Tidak? Praktisi Anti-Aging dan Kecantikan Ungkap Penyebabnya

Ilustrasi memiliki kulit cerah setelah melakukan infus whitening, simak penjelasan dr. Satya Perdana mengenai kriteria yang boleh dan tidak boleh melakukan infus whitening
Ilustrasi memiliki kulit cerah setelah melakukan infus whitening, simak penjelasan dr. Satya Perdana mengenai kriteria yang boleh dan tidak boleh melakukan infus whitening (glowclinic.co.id)

Baca juga: Apakah Boleh Melakukan Perawatan Kecantikan di Klinik saat Puasa? dr. Theressia Handayani Menjawab

Oleh karena itu, pasien dalam kondisi yang kurang fit hingga pasien dengan riwayat penyakit lambung kronis harus berhati-hati dengan infus whitening ini.

Sebelum melakukan infus whitening, dokter akan memastikan jika pasien harus terhindar dari berbagai jenis penyakit terutama penyakit ginjal kronis dan penyakit liver.

Pasalnya vitamin dan antioksidan di dalam tubuh dimetabolisme oleh ginjal dan liver.

Sehingga harus dipastikan jika liver dan ginjal pasien yang akan melakukan infus whitening dalam keadaan sehat untuk dapat memetabolisme vitamin dan antioksidan yang masuk ke dalam tubuh.

Untuk pasien yang memiliki riwayat gagal ginjal atau gagal liver pada stadium lanjut, menurut dr. Satya Perdana belum dapat melakukan infus whitening.

Baca juga: Apakah Ketombe Bisa Menjadi Tanda Kulit Kepala Sensitif? Praktisi Anti-Aging dan Kecantikan Menjawab

3 dari 3 halaman

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Estetika Medis di MS Glow Aesthetic Clinic Bogor, dr. Satya Perdana dalam tayangan YouTube Tribun Health.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Satya Perdanaradikal bebasantioksidanpolusiTerapi kecantikan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved