]TRIBUNHEALTH.COM - Campak jerman umum disebut juga dengan rubella.
Penyakit ini bisa menimbulkan gejala yang ringan pada seorang ibu hamil namun berisiko tinggi pada kondisi janin.
Oleh karena itu, ibu hamil harus waspada apabila terdapat anggota keluarga terutama anak terkena rubella.
Baca juga: dr. Hari Purwanto Sebut Campak Jerman Lebih Berbahaya Bagi Ibu Hamil Dibandingkan Campak Biasa
Berdasarkan imbauan dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A, ibu hamil yang memiliki anak dengan kondisi rubella harus segera melakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis kandungan.
"Misalnya anak didiagnosis terkena campak jerman, padahal sedang mengandung trimester 1 tanyakan apa yang bisa dilakukan," kata Sindy dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.
Untuk menjaga kondisi kesehatan kulit, klik disini
Dengan demikian, dokter akan memberikan informasi lebih lanjut yang bisa diterapkan oleh ibu hamil.
Disamping dokter spesialis kandungan juga pasti akan melakukan pemeriksaan pada kondisi ibu hamil dan janin.
Penularan Rubella

Rubella ada penyakit menular yang bisa terjadi pada siapa saja.
Biasanya rubella paling banyak dijumpai pada anak-anak.
Meski begitu proses penyembuhan penyakit rubella pada anak cenderung lebih cepat, yakni sekitar 3 hari dibanding orang dewasa.
Baca juga: Waspada Terkena Rubella saat Hamil, Dokter Singgung Anak Bisa Lahir Tuli hingga Alami Microchepaly
Namun tetap harus diwaspadai, seringkali penemuan kasus rubella pada orang dewasa disebabkan karena tertular dari anak-anak.
Untuk mencegah proses penularan, ada banyak cara yang bisa dilakukan. antara lain:
- Kontak langsung

- Saliva
- Bersin dari batuk
- Minum dan makan dalam satu gelas atau piring yang sama
Perbedaan Campak dan Rubella
Campak dan rubella adalah penyakit yang sering dianggap mirip namun sebenarnya memiliki karakteristik yang berbeda.
Baca juga: Ketahui Tindakan yang Harus Dilakukan Apabila Mengalami Campak
Keduanya sama-sama berbahaya jika dialami oleh seorang anak.
Campak itu akan sangat berbahaya jika terkena pada anak-anak, terutama jika keluhannya sangat berat dan anak tersebut belum mendapatkan vaksinasi.
"Kalau belum dilakukan booster dan tidak ada kekebalan bisa agak berat, sampai ke paru, otak, dan telinga," kata Sindy.

Lebih terperinci lagi, jika terkena campak jerman maka bahayanya pada ibu hamil.
Namun keluhan yang ditimbulkan cenderung lebih ringan dibanding jenis campak yang lain.
Proses penularan campak jerman ini biasanya didapat dari anak-anak usia sekolah yang kemudian mengenai ibu hamil.
Baca juga: Kulit Tidak Hanya Membutuhkan Proteksi Saja, Kulit juga Perlu Diberi Nutrisi di Malam Hari
"Ibu hamil yang terkena campak jerman itu bahaya sekali untuk janinnya," ucap Sindy.
Terlebih jika campak ini dialami ibu hamil saat usia kandungan memasuki trimester pertama.
Akibatnya bisa mengalami kongenital rubella syndrom yang mengakibatkan gangguan:
- Jantung

- Kebutaan
- Tuli.
Untuk itu jangan sampai seorang ibu hamil terkena campak jerman.
Sebagai langkah antisipasinya, pastikan saat anak memasuki usia sekolah mendapatkan vaksinasi campak.
Baca juga: Jangan Sampai Alami Tuli Saraf yang Tidak Bisa Diobati, Biasakan Penggunaan Headset dengan Tepat
Penjelasan dr. Sindy Atmadja, M.Ked(Ped), Sp.A. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Cirebon.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)