TRIBUNHEALTH.COM - Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gula tentu sangat mudah berisiko mengalami masalah kesehatan tertentu.
Namun tahukah Anda, rupanya hal itu tak berlaku bagi masyarakat yang banyak beraktivitas.
Hal ini disampaikan oleh Ahli Gizi Carrisa Wityadarda,M.Kes dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Baca juga: Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz Ungkap Alasan Mengapa Usia 40 Tahun ke Atas Susah untuk Kurus
"Kalau orang aktif, banyak makan gulapun sebenarnya tidak akan terlalu berisiko aneh-aneh."
"Karena kita pakai gula untuk kegiatan sehari-hari kita," terangnya.
Untuk memantau kadar gula darah, klik disini
Tetapi jika memiliki kebiasaan jarang beraktivitas, namun banyak konsumsi makanan atau minuman manis akan menyebabkan gula darah menjadi meningkat.
Lalu membuat hormon insulin keluar dan teurai menjadi lemak lebih cepat dibanding orang yang beraktivitas.
Lebih Baik Konsumsi Nasi dengan Protein
Nasi putih ketika sudah menjadi dingin akan mengandung serat yang lebih padat.
Konsumsi nasi dengan suhu ruang cenderung lebih baik untuk disantap.
Baca juga: 5 Langkah Mengatasi Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil, Terapkan Diet Sehat dan Kontrol Gula Darah
Namun apabila sudah bosan dengan nasi dingin, lebih baik dampingi dengan konsumsi serat dan protein.
"Serat dan protein sangat perlu dikonsumsi berdampingan dengan nasi, karena serat dapat menghambat penyerapan dari karbohidrat," ucap Carrisa.
Nasi Tak Membuat Obesitas
Obesitas merupakan istilah lain dari penyebutan berat badan berlebih.
Kondisi ini sering dikaitkan karena gaya hidup yang tidak sehat utamanya konsumsi karbohidrat berlebihan.
Carissa pun juga membenarkan anggapan tersebut.
"Karena segala sesuatu yang berlebihan tentu membuat energi terlalu banyak masuk," ucapnya.
Namun jika konsumsi karbohidrat tidak berlebihan, sesuai dengan kebutuhannya masing-masing tentu tidak akan membuat gemuk.
Baca juga: Gemuk Belum Tentu Sehat, Waspada Dampak Buruk yang Bisa Terjadi pada Anak menurut Ahli Gizi
Jadi jangan menghindari makan nasi karena khawatir membuat berat badan berlebih.
Nasi merupakan kategori karbohidrat kompleks yang memiliki serat dan dapat diolah dengan baik oleh tubuh sehingga menghasilkan energi. Sehingga memiliki banyak manfaat untuk tubuh.
Kandungan gula pada nasi membuat beberapa orang merasa harus membatasi bahkan menghindari konsumsi nasi.
"Nasi memiliki glikemik indeks yang kategorinya medium, kalau kebanyakan bisa menyebabkan gemuk," jelas Carrisa.
Jika berkeinginan untuk menjalani diet tanpa konsumsi nasi, maka sebaiknya harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi.
Dengan begitu diet akan disesuaikan dengan kondisi tubuh.
Baca juga: Meskipun Jenis Diet di Setiap Rumah Sakit Berbeda, Namun Pemberian Makanan dan Tujuannya Tetap Sama
Penjelasan Ahli Gizi Carrisa Wityadarda,M.Kes ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)