TRIBUNHEALTH.COM - Mengonsumsi nasi putih sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat.
Biasanya nasi putih akan semakin nikmat disantap apabila masih dalam keadaan panas atau baru matang.
Namun sayangnya, sejumlah orang menyebut bahwa konsumsi nasi panas justru bisa membuat kadar gula menjadi meningkat. Benarkah demikian?
Baca juga: Mengganti Nasi Putih dengan Karbohidrat Lain Membuat Tubuh Lemas? Begini Ulasan Ahli Gizi
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video, Ahli Gizi Carrisa Wityadarda, M.Kes memberikan tanggapannya.
Menurut pemaparannya, nasi putih ketika sudah menjadi dingin akan mengandung serat yang lebih padat.
Untuk mengontrol kadar kolesterol, klik disini
Konsumsi nasi dengan suhu ruang cenderung lebih baik untuk disantap.

Namun apabila sudah bosan dengan nasi dingin, lebih baik dampingi dengan konsumsi serat dan protein.
"Serat dan protein sangat perlu dikonsumsi berdampingan dengan nasi, karena serat dapat menghambat penyerapan dari karbohidrat," ucap Ahli Gizi Carrisa Wityadarda,M.Kes.
Nasi Tak Membuat Obesitas
Obesitas merupakan istilah lain dari penyebutan berat badan berlebih.
Baca juga: Kolesterol Tinggi Dapat Diturunkan dengan Kombinasi Pengobatan, Diet, dan Penerapan Gaya Hidup Sehat
Kondisi ini sering dikaitkan karena gaya hidup yang tidak sehat utamanya konsumsi karbohidrat berlebihan.
Carissa pun juga membenarkan anggapan tersebut.

"Karena segala sesuatu yang berlebihan tentu membuat energi terlalu banyak masuk," ucapnya.
Namun jika konsumsi karbohidrat tidak berlebihan, sesuai dengan kebutuhannya masing-masing tentu tidak akan membuat gemuk.
Jadi jangan menghindari makan nasi karena khawatir membuat berat badan berlebih.
Baca juga: Tubuh Merasa Lemas Ketika Mengganti Nasi Putih dengan Karbohidrat Lain? Simak Ulasan dr. Tan
Nasi merupakan kategori karbohidrat kompleks yang memiliki serat dan dapat diolah dengan baik oleh tubuh sehingga menghasilkan energi. Sehingga memiliki banyak manfaat untuk tubuh.
Kandungan gula pada nasi membuat beberapa orang merasa harus membatasi bahkan menghindari konsumsi nasi.
"Nasi memiliki glikemik indeks yang kategorinya medium, kalau kebanyakan bisa menyebabkan gemuk," jelas Carrisa.

Jika berkeinginan untuk menjalani diet tanpa konsumsi nasi, maka sebaiknya harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi.
Dengan begitu diet akan disesuaikan dengan kondisi tubuh.
Baca juga: Meskipun Jenis Diet di Setiap Rumah Sakit Berbeda, Namun Pemberian Makanan dan Tujuannya Tetap Sama
Penjelasan Ahli Gizi Carrisa Wityadarda,M.Kes ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)