TRIBUNHEALTH.COM - Banyak anak yang mengalami alergi protein susu sapi.
Jika anak memiliki alergi protein susu sapi, pemilihan susu yang baik untuk dikonsumsi seperti apa?
dr. Anindita menyampaikan, apabila anak memiliki alergi protein susu sapi disarankan untuk memberikan susu dengan protein yang dimodifikasi.
Pada susu normal, istilahnya rantai protein yang terkandung sangat panjang.
Biasanya protein berantai, apabila mengalami alergi susu sapi berarti protein panjang tersebut menimbulkan gejala pada anak.
Dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan anak dengan klik link berikut.

Baca juga: Beberapa Hal yang Harus Diketahui Orang Tua Mengenai Alergi Susu Sapi pada Anak
Biasanya susu untuk anak yang alergi dengan susu sapi, protein yang terkandung dipecah-pecah agar tidak menyebabkan gejala.
Tingkatan pemecahan protein tergantung dari anak.
Jika gejala alergi yang dialami oleh anak masih ringan, dipecahnya parsial atau sebagian dan tidak semua dipecah.
Kita ketahui bahwa protein berasal dari asam amino.
Gejala alergi susu sapi yang masih ringan, biasanya pemecahan protein tidak sampai pada asam amino, namun masih ada rantainya tetapi menjadi lebih pendek.
Baca juga: Pahami Aturan Jarak Pemberian Susu pada Anak Sebelum Mengonsumsi Obat
dr. Anindita menyampaikan, terdapat susu terhidrolisa parsial dan susu terhidrolisa ekstensif.
Antara susu tersebut tergantung dari seberapa pendek pemecahan proteinnya.
Apabila masih ringan, maka disarankan pemberian parsial atau ekstensif.
Tetapi jika sudah diberikan susu dengan rantai yang pendek atau ekstensif anak masih mengalami alergi, biasanya harus diberikan susu dengan kandungan protein dalam bentuk asam amino.
Orangtua bisa searching di internet mengenai susu terhidrolisa ekstensif contohnya apa saja dan susu dengan kandungan protein yang berbentuk asam amino seperti apa saja.
Baca juga: Apakah Susu Bisa membantu Meningkatkan Imunitas Anak? Simak Penjelasan Dokter
dr. Anindita menegaskan, sebelum memilih susu akan lebih baik berkonsultasi dengan dokter spesialis anak terlebih dahulu.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan dr. Anindita Noviandari, Sp.A. Seorang dokter spesialis anak.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)