TRIBUNHEALTH.COM - Bipolar sebenarnya bukanlah gangguan kepribadian, melainkan gangguan mental pada seseorang.
Kondisi bipolar ini tidak bisa kita anggap remeh.
Seseorang tidak bisa mendiagnosis apakah dirinya mengalami bipolar atau tidak.
Tentunya perlu dilakukan pemeriksaan oleh profesional dalam bidangnya.
Beberapa penderita bipolar merasa tidak ingin terus menerus mengonsumsi obat.
Sebenarnya hipnoterapi apakah aman dilakukan?
Dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan Anda dengan klik link berikut.

Baca juga: Bipolar Tidak Bisa Disembuhkan karena Berhubungan dengan Genetik dan Keturunan
dr. Yanne Cholida menyampaikan, sebenarnya pada bipolar terdapat 3 pengobatan salah satunya adalah medikamentosa.
Medikamentosa akan diresepkan oleh dokter jiwa atau psikiater.
Pengobatan akan diresepkan sesuai dengan tipenya, karena pada saat muncul manik akan diberikan obat anti manik.
Sebaliknya, pada saat muncul keluhan depresi maka dokter akan memberikan anti depresan.
Pada saat manik dan depresi muncul, maka akan diberikan stabilizer.
Efek sampingnya apa?
Baca juga: Apakah Seseorang dengan Bipolar Bisa Melakukan Self Hipnosis? Begini Penjelasan dr. Yanne Cholida
Segala sesuatu yang berlebihan akan memberikan efek samping yang buruk, maka dari itu pasien tetap harus konsultasi.
Pasien akan dikonsulkan sekitar 2 minggu atau 1 bulan harus konsultasi ulang.
Apabila sudah stabil, maka bisa dibantu dengan psikoterapi.
Pada tipe 2 yang tergolong ringan bisa dilakukan psikoterapi dengan diajak berbicara.
Jika sudah mengetahui masalahnya, barulah dilakukan hipnoterapi.
Apabila pasien masih kecil otomatis masih bisa dimasukkan afirmasi, tanpa obat pun bisa dilakukan hipnosis atau psikoterapi.
Pengobatan diberikan tergantung dari keluhan pasien.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan dr. Yanne Cholida, ACp. Cht, CI, CET. Seorang dokter praktisi kesehatan mental dan titik meridian tubuh.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)