TRIBUNHEALTH.COM - Masih banyak individu yang menggunakan lensa kontak.
Fungsi lensa kontak hampir sama dengan kacamata, yakni membantu penglihatan.
Beberapa orang menggunakan lensa kontak untuk aktivitas sehari-hari dan ada juga yang menggunakan lensa kontak saat acara tertentu saja.
Apakah lensa kontak bening dan warna-warni tergolong sama?
dr. Rani Himayani mengatakan, lensa kontan sebenarnya bermacam-macam antara bening dan warna-warni hanya pewarnaan saja.

Baca juga: dr. Rani Himayani Sp.M Sebut Penggunaan Lensa Kontak Memang Disarankan Usia 18 Tahun
Lensa kontak warna-warni biasanya untuk kosmetik.
Tetapi bisa saja lensa kontak warna-warni terdapat ukuran minusnya.
Apabila lensa kontak bening lebih tepat digunakan untuk orang-orang dengan terapeutik.
Penggunaan lensa kontak memiliki 3 tujuan, yakni kosmetik, memperbaiki refraksi mata dan terapeutik.
Terapeutik misalnya, terdapat pasien yang luka kemudian kornea ditambal, sehingga pada kornea terdapat jahitan maka biasanya menggunakan bandage contact lens.
dr. Rani Himayani menyampaikan, biasanya lensa kontak bening digunakan untuk terapi .
Baca juga: Cara Penanganan Dokter untuk Pasien agar Tidak Terjadi Kebutaan Akibat Penggunaan Lensa Kontak
Perlu diketahui bahwa terdapat kornea yang berwarna putih, sehingga seseorang tersebut menggunakan lensa kontak agar terlihat memiliki kornea.
dr. Rani Himayani juga mengatakan bahwa beliau tidak menyarankan penggunaan lensa kontak untuk fashion atau kecantikan.
Karena banyak pasien yang menggunakan lensa kontak hanya untuk fashion, malah mengalami kebutaan.
Kondisi korneanya menjadi terluka, sehingga tidak bisa melihat kembali.
Jika memang tidak indikasi untuk menggunakan lensa kontak, sebaiknya tidak usah.
Baca juga: Efek Samping Lensa Kontak yang Digunakan Sembarangan dan Tidak Sesuai dengan Anjuran Dokter
Apalagi lensa kontak yang digunakan terus menerus, bukan digunakan untuk acara tertentu saja.
Bahkan ada juga yang setiap hari menggunakan lensa kontak untuk fashion.
Sebaiknya penggunaan lensa kontak untuk fashion dihindari.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung bersama dengan dr. Rani Himayani Sp.M. Seorang dokter spesialis mata.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)