TRIBUNHEALTH.COM - Semakin tingginya tuntutan zaman mengakibatkan meningkatnya antusias masyarakat dalam hal perawatan dan prosedur guna mempercantik penampilan.
Sehingga tindakan bedah plastik estetika atau operasi plastik pun semakin diterima oleh masyarakat luas.
Di Indonesia tindakan bedah plastik yang banyak digemari ialah bedah plastik area hidung, pipi, dagu, kelopak mata, dan bibir.
Dahulu, tindakan bedah plastik dianggap sebagai hal yang tabu.
"Jadi kalau seputar bedah plastik estetik sendiri itu kalau dulu itu mungkin dianggap tabu ya," ungkap dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE.
Baca juga: Tetap Waspada, Meningkatnya Aktivitas di Akhir Tahun Berpotensi Meningkatkan Risiko Kasus Covid-19

Baca juga: Melihat Data yang Ada, Perkembangan Covid-19 di Indonesia Dapat Dikatakan Terkendali
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Bedah Plastik dan Rekonstruksi Estetik, dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunjabar Video program Tribun Health edisi 20 Juli 2022.
"Jadi dianggap tabu dimana kita mengubah badan kita supaya lebih cantik buat apa sih, kaya gitu," terang dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE.
"Cuman makin kesini itu ya makin lebih liberal dan terbuka juga wawasannya, dimana dia bisa memberi kebebasan untuk orang untuk mencari gitu apa yang nyaman untuk dirinya sendiri," ujar dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE dalam tayangan Tribun Health (20/07/2022).
dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE menambahkan jika dilihat dari persentasenya, kaum wanita lah yang lebih banyak ingin melakukan bedah plastik estetika guna mempercantik diri.
Namun tak dipungkiri jika kaum laki-laki juga ada yang ingin membuat penampilannya lebih menarik dengan melakukan bedah plastik estetika.
Berdasarkan penuturan dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE bagian yang sering kali ingin diubah adalah area wajah.
Baca juga: Seseorang Dikatakan Stres jika Alami Reaksi terhadap Suatu Tekanan Baik dari Internal atau Eksternal

Baca juga: dr. Tika Imbau untuk Memperlakukan Alat Bantu Penyandang Disabilitas Seperti Bagian dari Tubuhnya
"Pastinya dari muka ya yang paling sering itu, karena kan yang paling nampak (terlihat) langsung kan itu," sambung dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE.
"Misalnya dari penuaan, penuaan kantung mata, untuk meniruskan pipi, atau menambah dagu supaya dia lebih proporsional terus memancungkan hidung, meniruskan pipi, membentuk bibir," timpal dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE.
"Sekarang yang lagi marak itu bibir Thailand. Jadi seolah-olah ada orang yang mau diisi filler biar dia lebih full (bibirnya lebih tebal), ada yang mau dibentuk dikecilkan," pungkas dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE.
"Jadi seperti agak monyong-monyong gitu. Jadi kalau bentuk bibir Thailand kaya bentuk M gitu," lanjut dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE.
"Jadi kalau dia posisi biasa sekalipun kelihatan kaya agak sedikit mangap (terbuka) sensual gitu lah," tutur dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE.
Baca juga: Mengunyah Makanan hanya Satu Sisi Dapat Mempercepat Menumpuknya Karang Gigi, Ini Penjelasan Dokter

Baca juga: Ragam Penyakit yang Berhubungan dengan Saluran Pencernaan, Ketahui dari Prof. Dr. dr.Mudani Abdullah
Penjelasan Dokter Spesialis Bedah Plastik dan Rekonstruksi Estetik, dr. Sandy Sofian Sapandi, Sp.BP-RE dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunjabar Video program Tribun Health edisi 20 Juli 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.