Breaking News:

Jika Pasangan Memiliki Sifat dan Sikap Manipulatif Lebih Baik Hubungan Diakhiri, Ini Alasannya

Dalam sebuah hubungan beberapa orang memang ada yang memiliki sikap ataupun sifat manipulatif. Tentunya hal tersebut tidaklah baik.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
lifestyle.kompas.com
ilustrasi pasangan yang memiliki sifat dan sikap manipulatif 

TRIBUNHEALTH.COM - Tak hanya pada rumah tangga saja, ternayta kekerasan bisa terjadi dalam hubungan pacaran.

Banyak individu yang belum menyadari bahwa tindakan tersebut masuk dalam kekerasan, hanya karena tertutup oleh perasaan terlalu cinta atau memaklumi pasangan.

Ada juga pasangan yang sering manipulatif, karena terkadang seseorang tidak menyadari bahwa orang tersebut memiliki sifat dan sikap manipulatif.

Lina Madila mengatakan, sekarang terdapat istilah Narsistik dan kebanyakan dialami oleh perempuan.

Misalnya seseorang perempuan mengalami sakit perut dan berkata pada pasangannya "Aku sakit perut gara-gara nungguin kamu pulang, jadinya aku gak makan".

ilustrasi pasangan yang memiliki sifat dan sikap manipulatif
ilustrasi pasangan yang memiliki sifat dan sikap manipulatif (lifestyle.kompas.com)

Baca juga: Tak Hanya pada Rumah Tangga, Kekerasan Bisa Terjadi dalam Hubungan Pacaran

Sehingga pasangan tersebut berpikir "Kok jadi aku yang salah", narsistik tersebut yang terus menerus dilakukan, akhirnya lama-kelamaan pasangan akan berpikiran "Oh iya semua gara-gara aku dan seharusnya aku ga membuatnya telat makan".

Manipulatif seperti ini seringkali tidak disadari.

Tetapi sebenarnya ada beberapa di antara kita yang memiliki pasangan sama-sama keras, sehingga terjadi konflik dalam hubungan.

Masalah ini sering terjadi pada hubungan pacaran, apalagi pada anak-anak muda.

Lina Madila menyampaikan, memang ada tipe perempuan yang sangat bucin dan membernarkan "Tapi dia itu sayang aku, makanya dia terlalu begini".

Baca juga: Apakah Pasanganmu Memiliki Kecenderungan untuk Melakukan Kekerasan? Pahami Tanda-tandanya

2 dari 2 halaman

Kebiasaan seperti diatas perlu untuk kita sadari.

Jiika sangat sulit untuk keluar dari lingkaran seperti itu, biasanya hubungan sudah sangat jauh sehingga menjadi ancaman.

Kenapa KDP dikatakan sangat bahaya?

Lina Madila mengatakan, karena kalau sudah sangat jauh masuk ke dalam KTG (kehamilan yang tidak diinginkan), yang masuk dalam kategori KDP.

KDP tergolong beracam-macam seperti kekerasan seksual, relasi timpang, relasi kuasa dan lain-lain.

Masalah ini sangat bisa untuk diketahui, apalagi perempuan memiliki feeling yang kuat dan seharusnya feeling tersebut digunakan.

Ketika ada gejala yang tidak asik pada pasangan, baik laki-laki maupun perempuan lebih baik hubungan diselesaikan sebelum jalannya semakin jauh.

Ini disampaikan pda channel YouTube Tribun Lampung bersama dengan Lina Madila Amir, M.Psi. Seorang psikolog dan founder Biro Konsultasi Psikologi Hijau Pringsewu.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMental HealthPsikologPsikologiLina Madila Amir Zoya Amirin Inez Kristanti
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved