TRIBUNHEALTH.COM - drg. Ardianysah menyampaikan, setiap pasien ortodonti idealnya perawatan ditutup dengan fase yang disebut dengan retensi.
Fase retensi ini dengan alat retainer.
Tujuannya adalah memberikan fase jaringan pendukung gigi agar terbentuk secara normal mulai dri gusi, gigi yang sudah terbentuk, alveolar, tulang-tulang sekitar, ligamen periodontal terbentuk normal kembali sesuai pergerakan gigi.
Pada kasus-kasus tertentu membutuhkan fixed retainer maupun retainer lepasan.
Tidak semua kasus menggunakan retainer lepasan atau fixed retainer, tetapi membutuhkan.

Baca juga: Mungkinkah Terjadi Komplikasi jika Tidak Rutin Kontrol Retainer ke Dokter?
Sebenarnya pilihan retainer bisa menggunakan fixed tetapi dengan indikator tertentu.
drg. Ardiansyah Pawinru mengatakan, jangan sampai pasien melakukan perawatan selama 3 atau 4 tahun bisa rusak atau kembali seperti semula dalam 1 bulan jika tidak menggunakan retainer.
Selain penggunaan retainer, semua petunjuk dokter spesialis ortodonti misalnya harus cabut gigi atau operasi harus diikuti agar retainer berguna dan bermanfaat.
Penyimpanan retainer harus benar-benar diperhatikan.
Jangan sampai menyimpan retainer di tempat yang berserakan dan tempat kering.
Sehingga acrylic atau plat retainer mengecil dan berubah.
Baca juga: Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan Pasien Selama Menggunakan Retainer
Perlu diketahui bahwa retainer wajib dikontrol minimal setiap 3 bulan, agar dampak atau keluhan-keluhan tersebut bisa ditangani secara cepat.
Karena pasien tidak mengetahui keluhan-keluhan yang dialami, sedangjan dokter sudah bisa mengetahui meskipun adanya masalah atau celah-celah meskipun kecil.
drg. Ardiansyah menyampaikan, penggunaan retainer minimal 6 bulan sampai 1 tahun.
Bahkan pada kasus-kasus tertentu dalam ilmu kedokteran gigi terdapat retainer seumur hidup agar tidak kembali.
Fungsi retainer untuk menahan posisi gigi yang sudah ideal dan tidak ada fungsi lain dari retainer.
Baca juga: Penggunaan Fixed Retainer Apakah Selalu Memerlukan Kontrol Rutin ke Dokter?
Perlu dipahami bahwa retainer merupakan alat yang digunakan untuk mempertahankan kondisi gigi yang ideal dari gigi maloklusi dilakukan perbaikan.
Kondisi gigi dengan retainer terjadi proses regenerasi tulang.
Kerusakan tulang dibutuhkan waktu untuk menjadi normal kembali baik dari struktur tulang, alveolar, periodontal, dan ligamen periodontal membutuhkan waktu yag cukup lama.
Fase pembentukan tulang normal dengan posisi yang baru, harus diikat atau ditahan.
Untuk menahannya menggunakan alat retainer, sehingga jika ada pergerakan yang tidak diinginkan bisa ditahan atau dikembalikan oleh retainer.
Baca juga: Sebelumnya Tidak Menggunakan Behel apakah Diperbolehkan Menggunakan Retainer? Ini Kata Dokter
Tetapi lama penggunaan retainer tergantung dari kasus yang dialami oleh pasien.
Apabila kasus yang dialami pasien tergolong parah, misalkan gigi maju retensinya membutuhkan waktu 1-2 tahun penggunaan.
drg. Ardiansyah mengatakan, ada yang menyebutkan dalam beberapa referensi adalah penggunaan retainer seumur hidup dikarenakan kasus yang begitu parah.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan drg. Ardiansyah Pawinru, Sp.Ort(K). Seorang dokter gigi spesialis orthodonsia.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)