TRIBUNHEALTH.COM - Pengobatan sendiri alias swamedikasi adalah perilaku mengonsumsi obat sendiri berdasarkan diagnosis terkait gejala sakit yang dialaminya.
Obat yang boleh dikonsumsi oleh orang dewasa belum tentu bisa dikonsumsi secara aman oleh anak-anak.
Umumnya obat yang dikonsumsi juga disesuaikan dengan berat badan anak dan yang berhak menentukan adalah dokter.
Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Devie Kristiani, M.Sc., Sp.A (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja Official program Bincang Kesehatan edisi 28 November 2022.
Baca juga: Anak Susah Minum Obat? Berikut Tips Agar Anak Lebih Mudah Minum Obat Menurut dr. Devie Kristiani

Baca juga: Obat yang Dikonsumsi oleh Orang Dewasa Belum Tentu Aman Dikonsumsi oleh Anak, Simak Kata dr. Devie
Perlu diingat bahwa dosis obat dihitung berdasarkan berat badan anak dan tidak boleh dikonversi dari orang dewasa.
Obat yang aman dikonsumsi oleh orang dewasa tidak selamanya aman untuk anak-anak.
Oleh karena itu, para orang tua sangat tidak dianjurkan untuk mengira-ngira sendiri dosis obat yang diberikan kepada anak.
"Jadi saya sering menyarankan kepada orang tua bahwa kondisi setiap orang berbeda. Kalau orang lain itu sembuh dengan obat tersebut mungkin berbeda kondisinya dengan anak," terang dr. Devie Kristiani, M.Sc., Sp.A (K).
"Jadi kita harus betul-betul menyesuaikan pemberian obat itu dengan kondisi pasien dan kalau anak itu lebih sulit lagi karena harus menyesuaikan dengan usia," tutur dr. Devie Kristiani, M.Sc., Sp.A (K).
Baca juga: Ketahui Dampak Kebiasaan Mengunyah Satu Sisi dan Mengunyah Es Batu Menurut Dr. drg. Munawir H. Usman

Baca juga: Mengetahui Bagian-bagian Jaringan Keras dan Lunak Rongga Mulut Beserta Gangguan yang Bisa Terjadi
"Jadi setiap usia itu ada obat yang boleh dan ada obat yang tidak boleh," ungkap dr. Devie Kristiani, M.Sc., Sp.A (K) dalam tayangan Bincang Kesehatan (28/11/2022).
Selain itu, belum lagi jika anak memiliki alergi tertentu baik makanan maupun obat-obatan.
Apabila tidak berhati-hati maka bisa menyebabkan suatu kondisi yang lebih rentan.
"Jadi swamedikasi pada anak-anak boleh, tetapi harus lebih hati-hati dibandingkan kita kalau swamedikasi untuk diri kita sendiri," lanjut dr. Devie Kristiani, M.Sc., Sp.A (K).
Baca juga: Umumnya Melasma atau Flek Hitam yang Sudah Ada Sejak Kecil Dipengaruhi oleh Faktor Genetik

Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Kebiasaan Buruk Memicu Terganggunya Kesehatan Gigi Salah Satunya Menggigit Es
Penjelasan dr. Devie Kristiani, M.Sc., Sp.A (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jogja Official program Bincang Kesehatan edisi 28 November 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya tentang kesehatan di sini.