TRIBUNHEALTH.COM - Memasuki musim pancaroba, banyak orang yang mulai mengeluhkan kondisi kesehatannya. Mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Gangguan kesehatan yang muncul juga beragam, mulai dari demam, flu, hingga masalah kesehatan lainnya yang lebih serius.
Karena hal tersebut, membuat banyak masyarakat yang ingin mengetahui dampak dari adanya musim pancaroba ini.
Baca juga: Begini Cara Membedakan Infeksi Virus dan Infeksi Bakteri, dr. Robert Sebut Lihat dari Pola Demamnya
Untuk membahasnya, simak penjelasan dr. Muhammad Fiarry Fikaris.
Saat ini, dokter yang akrab disapa Fiki ini sedang melanjutkan studi di luar negeri.
Sebelumnya ia menjalankan praktek sebagai dokter umum di Rumah Sakit (RS) Insan Permata.
Rumah sakit ini berlokasi di jalan Bhayangkara 1, No. 68 Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan.
Dokter fiki juga telah menjalankan praktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Boyolali, Jawa Tengah.
Baca juga: Profil Dokter Muhammad Fiarry Fikaris, Dokter Umum RS Insan Permata Tangerang Selatan
Rumah sakit ini merupakan tempat praktik pertama dirinya, setelah lulus dari menyelesaikan studi di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta.
Tanya:
Dokter ketika musim pancaroba, apakah banyak bakteri dan virus yang mudah menyerang manusia sehingga menyebabkan mudah sakit?
Numa, Solo.
dr. Muhammad Fiarry Fikaris Menjawab:
Jadi hal yang membuat seseorang mudah sakit karena faktor manusia dan lingkungan.
Kalau dari faktor lingkungan, virus itu memang lebih mudah bereplikasi atau memperbanyak diri saat udara dingin maka akan lebih mudah menginfeksi, akhirnya kita akan terserang penyakit.
Baca juga: Penanganan yang Bisa Dilakukan Orang Tua di Rumah ketika Anak Mengalami Demam
Dari sisi lain pada tubuh manusia juga sama, ketika musim pancaroba udara relatif lebih kering, sedangkan di hidung ada lendir yang berfungsi untuk menangkap lendir.
Kalau udaranya dingin dan kering, maka akan berkurang jumlahnya.
Bila demikian, maka pertahanan imun di tubuh juga akan menurun. Makanya lebih mudah terserang penyakit terutama penyakit di sistem pernapasan karena jalurnya lewat hidung ke sistem pernapasan yang lainnya.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)