TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit seksual adalah salah satu masalah yang cukup membuat khawatir sebagian besar orang.
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menyebutkan jika faktor genetik tidak berperan dalam menurunkan penyakit seksual kepada keturunannya.
Pasalnya penyakit seksual murni disebabkan oleh faktor infeksi.
"Penyakit seksual tidak disebabkan oleh faktor genetik, namun disebabkan karena infeksi," tegas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Bahkan beberapa mitos beredar ditengah kehidupan masyarakat yang menyatakan bahwa penggunaan alat kontrasepsi bisa menyebabkan kanker ovarium.
Baca juga: dr. Ratu Suzanna Sampaikan Hal yang Harus Dilakukan Ketika Sudah Mengalami Jerawat Punggung
Baca juga: Sebagian Besar Pria Memiliki Kulit Sensitif Akibat Terlalu Kasar Ketika Memperlakukan Wajah
"Dalam penelitian, penggunaan obat atau alat kontrasepsi tidak menyebabkan kanker ovarium," Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menanggapi.
Pernyataan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
"Ada bermacam-macam alat kontrasepsi, ada kontrasepsi mekanis," ujar Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
"Secara mekanis contohnya seperti kondom, IUD, dan spiral. Alat tersebut bisa menyebabkan peradangan," sambung Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
Perlu menjadi informasi jika peradangan bisa terjadi di rahim, indung telur, sampai tuba fallopi.
Akan tetapi tidak pernah bermutasi atau memutasi menjadi suatu kanker.
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menyebutkan jika yang menjadi penyebab dan sering terjadi adalah KB hormonal atau kontrasepsi hormonal.
Kontrasepsi hormonal memiliki tujuan menghambat ovulasi dimana telurnya tidak boleh diproduksi oleh wanita.
Inilah tujuan KB hormonal baik suntik, pil atau implan.
Hal ini akan mengakibatkan efek samping dimana menurut bidang sexologist sangat berperan besar menurunkan libido pada seorang wanita.
Sehingga banyak kasus wanita-wanita dengan KB hormonal seksnya menjadi terganggu.
Akhirnya menyebabkan intimesi atau keharmonisan dalam rumah tangga sangat terganggu.
Baca juga: Anak Mengalami Ruam Popok Apakah Diidentifikasi Jika Sudah Besar Kulit akan Sensitif dan Alergi?
Baca juga: Kulit Memerah Saat Terkena Paparan Sinar Matahari adalah Salah Satu Ciri-ciri Kulit Sensitif
Perlu diingat bahwa kesehatan fisik dan mental sangat memengaruhi kesehatan seksual.
Penyakit hipertensi, diabetes, stroke, jantung, dan kanker sangat mengganggu kehidupan seksual.
Jika kesehatan fisiknya sudah terganggu dan tidak bugar, seks juga tidak akan bugar.
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menegaskan apabila kesehatan fisik terganggu, pasti kesehatan seksual terganggu.
Parameter untuk menentukan tubuh seseorang sudah terganggu atau tidak adalah seksual.
Maka dari itu, bagi pria dan wanita jika sudah tidak bugar secara seksual, biasanya secara fisik juga tidak bugar.
Secara psikologi atau kejiawaan, problem seksual bisa disebabkan oleh trauma seksual.
Trauma seksual adalah pengalaman seksual dimasa lampau yang akan mengakibatkan pria atau wanita merasa terganggu.
Contohnya seperti nyeri pada saat hubungan yang dialami oleh seorang wanita dimana wanita akan merasakan nyeri pada bagian vagina.
Nyeri tersebut akan mengakibatkan trauma sehingga wanita akan menolak ajakan pasangannya untuk melakukan hubungan seksual.
Pada akhirnya terjadilah ketidakharmonisan dalam rumah tangga, begitu juga pada seorang pria.
Baca juga: Ujung Jari Tangan Setelah Dijahit Bengkok 90 Derajat dan Tidak Bisa Kembali Normal, Apa Penyebabnya?
Baca juga: Deteksi Kesulitan Belajar Anak Sejak Awal Kehidupan, Psikolog: Bisa Dilihat dari Kemampuan Bicara
Ketika seorang pria tidak bisa ereksi akan menyebabkan stres, cemas hingga depresi.
Tentu saja kondisi ini menyebabkan kehidupan seksual yang terganggu.
Baca juga: Banyak Anak Alami Kesulitan Belajar, Psikolog: Orang Tua Segera Deteksi dan Intervensi Lebih Cepat
Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 31 Agustus 2021.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.