TRIBUNHEALTH.COM - Masalah celana dalam ketat berarti yang sesuai dengan proporsional, bukan berarti yang sangat ketat dan jeans yang ketat.
Penggunaan celana dalam maupun jeans yang sangat ketat justru tidak sehat.
dr. Binsar menyampaikan, tidak disarankan gaya hidup menggunakan sesuatu yang ketat-ketat dan sewajarnya saja.
Tidak ada tips memilih celana dalam pria yang pas, tidak ketat maupun tidak longgar.
Ketika memilih celana, lebih baik melihat dari ukuran dan jika pas itulah yang digunakan.
Karena lingkungan yang panas juga akan mengakibatkan terganggunya testis.
Masalah tersebut bukanlah sebuah mitos, tetapi menjadi satu kebenaran di dalam ilmu kesehatan seksual dan andrologi, bahwa testis yang sehat atau bagaimana sehatnya testis dipengaruhi oleh lingkungan.

Baca juga: Terlalu Sering Menggunakan Celana Dalam Ketat Menyebabkan Fungsi Testis Terganggu hingga Mandul
Lingkungan yang mempengaruhi terutama penggunaan ketat-ketat seperti celana dalam dan celana jeans.
Tidak hanya celana dalam dan motor, ternyata mesin juga mempengaruhi kesehatan testis.
Terpapar radiasi panas, misalkan mesin pabrik ternyata dapat mempengaruhi kesehatan testis.
Bukan hanya radiasi ion radioaktif, tetapi radiasi panas mesin-mesin pabrik juga mempengaruhi.
dr. Binsar mengatakan bahwa beliau menemukan beberapa kasus Oligospermia.
Oligospermi artinya jumlah sperma yang kurang dari dari 20juta bahkan sampai Azoospermi atau 0.
Baca juga: Efek Penggunaan Celana Ketat Jangka Panjang Tidak Bagus bagi Pria, dr. Binsar Sampaikan Alasannya
Akibat yang terjadi yaitu infertilitas atau kemandulan.
Pengobatan infertilitas dari kasus tersebut tergolong tidak cepat.
Walaupun ditambah hormon testosteron tidak akan bisa.
dr. Binsar menyampaikan, kita harus tahu bahwa testis spesifik penanganannya.
Pada saat mengalami oligospermi, mungkin bisa diobati dengan catatan "jika merespon bagus, jumlah sperma akan meningkat, gerak sperma juga diperbaiki dengan harapan gerak sperma ini bisa membuahi".
Tetapi pada saat ditemukan azoospermi, maka terjadilah sebuah masalah.
Sperma 0 atau tidak ditemukan sperma pada cairan ejakulasi.
Baca juga: Penggunaan Celana Ketat Dapat Memicu Terjadinya Infeksi Jamur, Begini Ulasan dr. Putri Anitasari
Sehingga dokter akan mengambil tindakan yang disebut dengan Biopsi testis.
Terdapat teknik-teknik sprot sperma aspirasi.
dr. Binsar mengatakan bahwa persoalannya adalah Blade, blade artinya bisa mengakibatkan kerusakan testis.
Oleh karena itu efek dari celana dalam atau apapun yang ketat bagi seorang pria tergolong buruk atau tidak bagus.
Bukan berarti sekali penggunaan celana ketat langsung bermasalah, tetapi gaya hidup pemakaian dalam jangka panjang.
dr. Binsar juga menyampaikan, bahwa beliau memiliki kasus pasien yang bekerja menegndarai sepeda motor setiap hari dan menggunakan celana jeans, dan ketika dilakukan pemeriksaan pada spermanya pasien tersebut mengalami azoosperma.
Baca juga: Medical Sexologist Beberkan Macam-macam Gangguan pada Testis, Salah Satunya Penurunan Ereksi
Biopsi pada spermatozoa bukan seperti biopsi pada tumor.
Persoalan tersebut menjadi suatu problem bagi bidang andrologi karena menjadi masalah dalam menemukan sperma yang bisa untuk bayi tabung.
Tetapi angka keberhasilan hanya berkisar 20 persen.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews Bogor bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS. Seorang medical sexolog yang berpraktik di Sex and Men's Health Clinic Raditya Medical Centre Kota Depok.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)