Breaking News:

Terlalu Sering Menggunakan Celana Dalam Ketat Menyebabkan Fungsi Testis Terganggu hingga Mandul

Menurut dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS penggunaan celana dalam ketat bisa menyebabkan seorang pria menjadi mandul atau sulit mendapatkan keturunan.

Pixabay.com
Ilustrasi dampak penggunaan celana dalam yang ketat, begini penjelasan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS 

TRIBUNHEALTH.COM - Sebaiknya para pria mulai berhati-hati apabila menggunakan celana dalam yang ketat.

Pasalnya penggunaan celana dalam yang ketat bisa memengaruhi kesuburan pria.

Penggunaan celana dalam yang ketat menyebabkan sirkulasi terganggu.

Perlu diketahui bahwa ternyata testis bisa terganggu oleh situasi sekitarnya yang tidak bersahabat disamping adanya varikokel.

Varikokel ialah adanya sirkulasi darah vena yang tidak mendukung sirkulasi darah di testis, akibatnya testis mengalami kerusakan.

Meskipun pembuluh darahnya bagus, akibat situasi yang panas seperti celana dalam yang ketat, terlalu sering menaiki kendaraan bermotor dapat menyebabkan fungsi testis terganggu.

Baca juga: Benarkah Tinggal di Area Pertambangan Bisa Sebabkan Erosi Gigi? Begini Kata drg. R. Ngt. Anastasia

Ilustrasi penggunaan celana dalam yang ketat, simak pemaparan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Ilustrasi penggunaan celana dalam yang ketat, simak pemaparan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (Pixabay.com)

Baca juga: Inilah Dampak Fatal yang Bisa Terjadi jika Penderita Asma Sering Terpapar Polusi Udara

"Walaupun pembuluh darah bagus, itu nomor satu," tegas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Pernyataan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Bekasi Official dalam program Edukasi Seksual edisi 09 Juni 2022.

"Yang kedua tidak sekedar itu, tetapi juga pembuluh darahnya yang jelek. Ini dua penyebab kenapa testis akan terganggu fungsinya dan akan mengakibatkan terganggunya fungsi seksual seorang pria dan fungsi fertilitas seorang pria," pungkas dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Kondisi ini bisa menyebabkan seorang pria menjadi mandul atau sulit dalam mendapatkan keturunan.

2 dari 3 halaman

"Saya temukan ada beberapa kasus oligospermia, artinya oligospermia itu jumlah sperma yang kurang dari 20 juta bahkan sampai azoospermia atau nol," jelas dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

"Akibatnya mandul. Nggak bisa punya anak dan itu pengobatannya nggak cepet lah," ulas dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dalam tayangan Edukasi Seksual (09/06/2022).

Baca juga: Berikut Orang-orang yang Termasuk dalam Kelompok Rentan terhadap Paparan Polusi Udara

Ilustrasi celana dalam pria yang ketat, begini dampaknya menurut dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Ilustrasi celana dalam pria yang ketat, begini dampaknya menurut dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (Pixabay.com)

Baca juga: Psikolog Bagikan Tips agar Penderita Psikosis Tetap Disiplin dalam Melakukan Pengobatan

Oligospermia merupakan suatu kondisi ketika sperma dalam air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi berjumlah sedikit.

Kondisi ini bisa menjadi penyebab utama ketikdaksuburan seorang laki-laki.

Sementara azoospermia merupakan kondisi tidak adanya sperma dalam air mani ketika pria berejakulasi.

Padahal sel tersebut berperan untuk membuahi sel telur yang dimiliki wanita sehingga terjadi kehamilan.

"Kita harus tahu bahwa testis itu spesifik penanganannya. Jadi pada waktu dia mengalami oligospermia mungkin kita bisa mengobati dengan catatan kalau dia berespon bagus jumlah sperma akan meningkat, geraknya juga akan kita perbaiki dengan harapan yang namanya gerak ini bisa membuahi," tambahnya.

"Tetapi pada waktu kita temukan azoospermia, nah ini yang menjadi masalah. Spermanya nol, nggak ditemukan sperma di cairan ejakulat. Akibatnya apa, kita akan ambil tindakan yang namanya biopsi testis, iya ada beberapa tekniknya," papar dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Baca juga: 4 Kebiasaan yang Perlu Segera Dihentikan pada Anak, dr.Naziya, Sp.M: Guna Cegah Kelainan Mata

Ilustrasi penggunaan celana ketat mengganggu kesehatan reproduksi, begini ulasan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Ilustrasi penggunaan celana ketat mengganggu kesehatan reproduksi, begini ulasan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (jatim.tribunnews.com)

Baca juga: Sering Disimpan Lama, Berikut apt. Hesti Purwaningsih Paparkan Batas Waktu Penggunaan Obat Racikan

"Jadi ada teknik-tekniknya sperma aspirasi itu biopsi. Nah, persoalannya kan itu bisa mengakibatkan kerusakan testis juga," lanjut dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

"Nah mangkanya efek dari celana dalam atau apapun yang ketat pada seorang pria itu jelek. Bukan berarti satu kali pakai langsung bermasalah. Jadi gaya hidup, makainya dalam jangka waktu panjang," tambah dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Baca juga: Jangan Asal Gunakan Tetes Mata untuk Bersihkan Mata, dr. Naziya Sp.M Sebut: Mata Tidak Perlu Dicuci

3 dari 3 halaman

Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Bekasi Official dalam program Edukasi Seksual edisi 09 Juni 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comCelana dalamdr. Binsar Martin SinagaMedical SexologistTestisKemandulan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved