TRIBUNHEALTH.COM - drg. Zaida Dahlia menyampaikan, dalam pemeriksaan kesehatan gigi yang paling penting dilakukan minimal 6 bulan sekali.
Banyak pasien terutama ibu-ibu memeriksakan gigi untuk anak-anak 3 bulan sekali.
Karena sebenarnya kita tidak aware atau tidak perhatian dengan kesehatan gigi terutama bagian belakang dan atas.
Kita tidak akan tahu apakah gigi mengalami berlubang ataukah terdapat penumpukan sisa makanan yang tidak bisa dibersihkan.
Bahkan bisa saja terdapat penumpukan karang gigi yang memicu pembengkakan gusi dan gusi berdarah.
Tentunya kita tidak akan tahu mengenai permasalahan gigi jika tidak melakukan pemeriksaan minimal 6 bulan sekali, karena rongga mulut kita gunakan setiap hari.
Baca juga: Tak Perlu Ragu Periksa Gigi, Ini Aturan Datang ke Dokter Gigi yang Benar bagi Pemegang Kartu BPJS
Walaupun sedang tidak mengalami masalah kesehatan gigi, sebaiknya tetap melakukan pemeriksaan gigi secara rutin.
drg. Zaida Dahlia menyampaikan, kebanyakan pasien tidak mengalami sakit gigi tetapi ternyata giginya mulai berbintik hitam.
Dalam pemeriksaan gigi, biasanya pasien meminta dilakukan pemeriksaan yaitu mulai dari gigi atas maupun bawah dan dilanjut ke gusi.
Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk memeriksa apakah terdapat kemerahan pada gusi, abses, ataukah terdapat karang gigi bahkan untuk mengetahui gigi berjejal atau tidak beraturan.
Karena gigi berjejal meskipun tidak berlubang dan tidak bermasalah, tetap saja membuat pembersihan kurang maksimal.
Baca juga: drg. Zaida Dahlia Jelaskan Cara Membersihkan Gigi dan Mulut dengan Cara yang Benar
Selain pemeriksaan gigi juga akan dilakukan pemeriksaan pada lidah dan daerah sekitarnya.
Dalam pemeriksaan tersebut dilakukan juga untuk mengetahui apakah mengalami kelainan tinggi rahang sehingga tidak nyaman ketika mengunyah.
Kebersihan gigi dan lidah perlu diperhatikan agar tidak terjadi masalah.
Perlu diketahui bahwa cara menyikat gigi yang salah dapat menyebabkan gusi terkikis, sehingga gusi berdarah dan bengkak.
Dalam melakukan pembersihan dilakukan 2x dalam sehari.
Meskipun sudah melakukan pembersihan 2x sehari, pasien juga sering kali salah.
Baca juga: Kebiasaan Menggertakkan Gigi Karena Faktor Bertambahnya Usia atau Faktor Lain?
Banyak yang memilih sarapan setelah menyikat gigi, dan setelah sarapan mereka tidak sikat gigi lagi.
Harusnya ketika pagi tidak masalah jika mengonsumsi makanan, tetapi setelah makan harus menyikat gigi agar rongga mulut terlindungi hingga siang hari.
drg. Zaida Dahlia menyampaikan, di negara-negara maju menerapkan setelah bangun tidur sarapan terlebih dahulu, setelah sarapan barulah menyikat gigi.
Orang tua bisa menerapkan kebiasaan tersebut pada anak agar gigi anak tidak rusak.
drg. Zaida Dahlia juga mengatakan, banyak penelitian yang mengatakan bahwa angka kerusakan gigi tidak menurun.
Berarti pemahaman masyarakat belum luas mengenai cara menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Sumsel bersama dengan drg. Zaida Dahlia Wattimena. Seorang dokter gigi poliklinik RS BA Medika.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)