TRIBUNHEALTH.COM - Flu Singapura juga dikenal dengan Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang munculnya gejala pada tangan, kaki dan mulut.
Gejala yang muncul seperti bercak-bercak kemerahan dan penyebabnya adalah Enterovirus atau Coxsackievirus.
Flu singapura berkaitan dengan musim pancaroba.
dr. S.T. Andreas menyampaikan bahwa Coxsackievirus atau Enterovirus sebenarnya berada disekitar kita, bisa diudara, tangan, dan bisa dimana saja.
Coxsackievirus atau enterovirus bisa tinggal lama didaerah atau lingkungan sekitar.
Ketika pancaroba kekebalan tubuh kita menurun dan virus masuk ke dalam tubuh.

Baca juga: Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas Terangkan Perbedaan Flu Singapura dan Cacar Air
dr. S.T. Andreas menyampaikan berhubung penyebabnya adalah virus, biasanya bisa sembuh dengan sendirinya.
Penyembuhan ini berkaitan dengan kekebalan tubuh.
Coxsackievirus atau enterovirus biasa hidup di daerah tropis.
Indonesia termasuk beriklim tropis, ketika terjadi perubahan suasana atau iklim yang sangat luar biasa seperti pancaroba dari dingin ke panas dan sebaliknya dari panas ke dingin.
Ketika musim pancaroba kekebalan tubuh akan menurun, sedangkan kekebalan tubuh pada anak-anak belum sama seperti orang dewasa.
Oleh karena itu flu Singapura dialami anak-anak, pada orang dewasa mungkin kekebalan tubuhnya sudah mampu membunuh virus tersebut.
Baca juga: Mengenal Definisi dan Penyebab Flu Singapura yang Banyak Diderita oleh Anak Berusia Dibawah 10 Tahun
Saat musim pancaroba dan melakukan perjalanan jarak jauh bahkan kekebalan tubuh sedang menurun, maka terjadilah penularan yang sangat amat fatal.
dr. S.T. Andreas menyampaikan bahwa flu Singapura bisa berulang meskipun sudah pernah mengalaminya.
Misalkan saat ini anak mengalami flu Singapura dan 2 bulan kemudian bertemu dengan anak yang terkena Coxsackievirus atau enterovirus, maka bisa mengalami flu Singapura kembali.
Apabila kekebalan tubuh anak tersebut sedang baik, kemungkinan anak terinfeksi tetapi tidak sakit.
Virus Coxsackievirus atau enterovirus masuk ke dalam tubuh, tetapi kekebalan tubuh kita bisa membunuh virus tersebut.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. S.T. Andreas Sp.A. Seorang dokter spesialis anak.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)