TRIBUNHEALTH.COM - Kadar tetsosteron dibawah 400 ng/dL disebut dengan Hipogonad.
Hipogonad akan bermanifestasi, salah satunya adalah terjadinya gangguan kontrol refleks ejakulasi.
Sehingga ejakulasi berlangsung cepat atau ejakulasi dini.
Tidak menutup kemungkinan di masa sekarang, usia 30 tahun sudah mengalami Hipogonad.
dr. Binsar menyampaikan bahwa beliau banyak menemukan kasus pada pria yang berusia 30 tahun mengalami hipogonad atau kadar testosteron yang rendah.
Usia diatas 40 atau 45 tahun testosteronnya masih bagus tetapi terjadi ejakulasi dini, masalah tersebut bisa saja terjadi.
Baca juga: Jangan Sampai Kadar Testosteron Rendah, dr. Binsar: Berisiko Sebabkan Ejakulasi Dini
Tetapi akar permasalahan ejakulasi yang cepat adalah gangguan sistem saraf, sehingga kontrol reflek ejakulasi tidak terjadi.
Apakah ejakulasi dini bisa diobati?
dr. Binsar menyampaikan bahwa ejakulasi dini bisa diobati namun perlu waktu.
Dikarenakan mengobati gangguan saraf, sistem saraf dalam hal ini reflek ejakulasi tidak semudah membalik telapak tangan.
Ereksi yang terganggu dan libido yang turun bisa diperbaiki dengan cepat.
Tetapi saraf atau ejakulasi yang terganggu membutuhkan waktu untuk disembuhkan.
Baca juga: Kenali 2 Penyebab Ejakulasi Dini yang Kerap Dikeluhkan, Ini Kata dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
dr. Binsar menyampaikan bahwa ada obat untuk ejakulasi dini, tetapi perlu konsistensi dari penderita untuk mengikuti protokol pengobatan.
Bagi seorang pria, ejakulasi merupakan satu fase yang bernama fase puncak dari suatu hubungan seksual.
Ejakulasi bisa cepat dan bisa lama (delay ejaculation) atau ejakulasinya terbalik pada penderita pasca operasi pembesaran prostat.
Angka keberhasilan pengobatan ejakulasi dini tergantung dari ketaatan penderita.
Apalagi jika penderita ejakulasi dini menderita komorbid.
Misalkan pasien tersebut menerita hipertensi, diabetes, trauma tulang belakang atau trauma dari jaringan saraf.
Baca juga: Tahapan Ejakulasi Dini yang Wajib Diketahui untuk Pasutri, Simak dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Bahkan bisa juga pasien tersebut mengalami pasca stroke, kemungkinan terjadi ejakulasi dini sangat tinggi.
Bagi orang muda, frekuensi ejakulasi tertinggi ketika memiliki kebiasaan masturbasi.
Masturbasi yang terlalu sering akan menyebabkan ejakulasi dini saat memasuki pernikahan atau memiliki aktivitas hubungan seks yang teratur.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS. Seorang medical sexologist.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)