TRIBUNHEALTH.COM - Memasuki era perkembangan teknologi, anak-anak sulit dibatasi dengan penggunaan gadget.
Terlebih pada masa pandemi, banyak pengajaran di sekolah yang melibatkan penggunaan gadget.
Hal ini tentu bisa menimbulkan dampak negatif pada anak-anak.
Baca juga: Segera Lakukan Penanganan Mata Juling pada Anak, Ini Metodenya menurut dr. Naziya, Sp. M
Berikut ini dr. Naziya, Sp. M akan memaparkan berbagai risiko jika anak menggunakan gadget.
Naziya adalah seorang dokter spesialis mata.
Dirinya kini tengah berpraktek di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Sebelum menjalani profesinya, ia menyelesaikan pendidilkan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Lalu dilanjutkan menempuh pendidikan spesialis mata di fakultas yang sama.
Baca juga: Profil Naziya yang Menjadi Dokter Spesialis Mata RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Tanya:
Dokter seberapa besar dampak penggunaan gadget pada anak-anak?
Ara, Solo.
dr. Naziya, Sp. M Menjawab:

Harus orangtua pahami bahwa periode perkembangan penglihatan jauh sejak anak baru lahir sampai 18 tahun.
Pada masa itu bola mata memanjang dan membesar.
Baca juga: 3 Kelainan Mata yang Sering Dijumpai pada Anak, dr. Naziya, Sp. M Jelaskan Penatalaksaan yang Tepat
Mata kita memiliki 2 penglihatan jauh dan dekat, kalau dekat dari bayi sudah muncul.
Selama perkembangan penglihatan jauh sedang berjalan lalu diganggu oleh penglihatan dekat yang dominan, seperti banyak bermain gadget dan lihat laptop (penglihatan jauh tidak dipakai) otomatis penglihatan jauhnya tidak berjalan.

Jika tidak berjalan maka terjadi rabun jauh lalu diharuskan memakai kacamata dan paling berat terjadi ambliopia.
Jadi sangat penting pada anak penggunaan gadgetnya dibatasi.
Baca juga: Lapisan Retina Mata yang Rusak Bisa Menyebabkan Seseorang Tidak Bisa Melihat
Karena pada anak yang harus ditekankan adalah penglihatan jauh.
Jadi harus banyak aktivitas di luar ruangan bukan bermain gadget agar penglihatan jauhnya berjalan. Sehingga tajam penglihatan bisa normal.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)